Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Papua menggelar Program QRIS Sembako pada Agustus hingga Oktober 2024 dalam rangka meningkatkan transaksi non tunai wilayah setempat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman di Jayapura, Jumat, mengatakan hingga Juli 2024, volume transaksi QRIS di Papua tercatat 8.018.990 atau mencapai 275 persen dari target tahun 2024 ini.
"Hingga Juli untuk pengguna baru sebanyak 7.349 atau 62 persen dari target total pengguna QRIS sebanyak 207.675 dengan jumlah merchant QRIS di Papua telah mencapai 203.310," katanya.
Menurut Faturachman, Bank Indonesia memiliki tugas, mendorong percepatan penggunaan transaksi non tunai, melalui QRIS.
"Dari 46 kantor perwakilan Bank Indonesia di Indonesia, wajib melaksanakan agenda ini untuk mendorong percepatan perluasan sistem pembayaran digital QRIS, itu dilakukan di berbagai lokasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia," ujarnya.
Dia menjelaskan dalam pelaksanaannya BI juga melibatkan berbagai pihak baik perbankan, pemerintah, komunitas, pelaku UMKM dan sebagainya.
"Kami melaksanakan Pekan QRIS Nasional di dua tempat yakni di Kota Jayapura dan Merauke dengan berbagai kegiatan," katanya.
Dia menambahkan berbagai edukasi pelayanan transaksi digital ini juga diterapkan pada pelaksanaan Festival Kopi Papua, dan dari semua kegiatan yang telah dilakukan pihaknya mengakui adanya pertumbuhan transaksi non tunai melalui QRIS cukup meningkat.
Seperti penjualan UMKM pada Festival Kopi mencapai Rp1.030.460.000 (Rp1,03 miliar) dengan total transaksi QRIS sebesar Rp721.322.000 (Rp721,32 juta) dan volume QRIS 10.766 pengguna.
"Oleh sebab itu kami akan terus mengedukasi masyarakat terkait penggunaan transaksi non tunai ini," ujarnya.
"Oleh sebab itu kami akan terus mengedukasi masyarakat terkait penggunaan transaksi non tunai ini," ujarnya.