Kota Jayapura (ANTARA) - Asosiasi Ilmu Hubungan Internasional Indonesia (AIHII) dan Universitas Cenderawasih Jayapura (Uncen) menggelar Konvensi Nasional (Venas) XV 2024 dengan menggandeng PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi sponsor utama di Kota Jayapura, Papua, Rabu.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AIHII Agus Haryanto di Jayapura, Rabu, mengatakan pihaknya bersyukur karena pada 2024 Uncen menjadi tuan rumah penyelenggaraan Venas XV 2024.
“Kami dan Uncen berkali-kali melakukan rapat untuk menjadi tuan rumah Venas 2022, namun akhirnya gagal karena diambil alih oleh Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar dan tahun ini barulah bisa menjadi tuan rumah,” katanya.
Pihaknya merasa senang karena pada kegiatan ini kurang lebih 74 peserta hadir. “Dari kurang lebih 74 peserta yang hadir dalam Venas XV 2024 ini terdapat 45 universitas di Indonesia hadir dan ini sangat luar biasa dalam membahas isu-isu strategis Asia-Pasifik,” ujarnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan momentum yang tepat mengingat banyak sekali permasalahan internasional yang terjadi dan perlu mendapat perhatian masyarakat, khususnya para dosen hubungan internasional.
“Hari ini sangat luar biasa karena seluruh dosen, pengamat dari AIHII, serta pentolan-pentolan AIHII se-Indonesia berkumpul semua di sini untuk memaparkan terkait tulisan maupun isu internasional dari sisi akademik yang akan menjadi pemahaman tambahan bagi para dosen hubungan internasional,” katanya.
Adapun manfaat Venas AIHII, kata dia, selain bisa mempertemukan antar-akademisi hubungan internasional se-Indonesia, juga menjadi ajang tukar pikiran antar-akademisi yang selama ini telah melahirkan berbagai tulisan.
“Jadi masing-masing bisa bersilaturahmi secara langsung dan bersinergi sesama akademisi hubungan internasional yang bernaung dalam AIHII,” ujarnya.
Sementara itu Rektor Uncen Oscar Oswald O Wambrauw menyebut Venas XV mempertemukan keluarga hubungan internasional se-Indonesia dalam membahas isu-isu global khususnya Indo-Pasifik.
Dia berharap dari kegiatan ini para dosen dan guru besar hubungan internasional memperoleh berbagai ide, gagasan, dan pengalaman, guna memperkaya dunia akademik dan praktik dalam hubungan internasional di Indonesia di wilayah pasifik.
“Sebagaimana diketahui bersama saat ini dihadapkan berbagai tantangan global, semakin kompleks diantaranya isu perubahan iklim, perdamaian dan keamanan internasional, migrasi, ketimpangan ekonomi global, serta revolusi digital, maka perlu peran kita sebagai akademisi, praktisi dalam hubungan internasional untuk berkontribusi dan mencari solusi pada keberlanjutan penyelesaian isu tersebut,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: AIHII bahas berbagai isu global pada Konvensi Nasional XV di Papua