Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Papua mengajak gereja di wilayah setempat agar menggunakan QRIS guna mempermudah transaksi jemaat saat melakukan persembahan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Faturachman di Jayapura, Kamis, mengatakan kehadiran QRIS di rumah ibadah penting karena mempermudah masyarakat dalam beramal.
"Seperti pada Rabu (4/6) kami menghadiri penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT Bank Rakyat Indonesia dan Sinode GKI di Tanah Papua di mana ini merupakan langkah masif dalam memperluas penggunaan QRIS," katanya.
Menurut Faturachman, dengan rumah ibadah menggunakan QRIS maka akan mempermudah pencatatan keuangan gereja, meningkatkan transparansi, dan mengurangi risiko kesalahan transaksi.
"Kami akan terus memfasilitasi dan mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan akseptasi QRIS sebagai metode transaksi yang cepat, murah, aman dan andal," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya menyampaikan bahwa digitalisasi bukan sekadar modernisasi, tetapi bagian dari inklusi keuangan digital.
"Untuk itu kami berharap umat Kristiani di Papua dapat menjadi pelopor perubahan membangun gereja yang terbuka terhadap teknologi demi kesejahteraan bersama serta sinergi seperti ini menjadi inspirasi bahwa transformasi digital juga bisa dimulai dari altar pelayanan umat," katanya lagi
Dia menambahkan penggunaan QRIS yang diperkenalkan oleh Bank Indonesia Provinsi Papua sejak 2019 telah menjadi sistem pembayaran digital yang inklusif di mana hingga pertengahan 2025, tercatat 14,7 juta transaksi di Papua dengan melibatkan 245.857 merchant dan 215.019 pengguna aktif, dengan nilai mencapai Rp1,57 triliun.
"Berdasarkan data tersebut maka disampaikan bahwa pertumbuhan penggunaan QRIS di wilayah kerja kami semakin tumbuh," ujarnya lagi.