Wamena (ANTARA) -
Kepala DP3AKB Kabupaten Jayawijaya Ramlia Salim saat dihubungi di Wamena, Sabtu mengatakan, program pemberdayaan perempuan sangat bervariatif, salah satunya UMKM.
“Kami mencoba dalam tahun ini bagaimana perempuan yang telah berkeluarga dan tidak memiliki pekerjaan tetap untuk dapat mengelola usaha rumahan untuk memperoleh pendapatan,” katanya.
Menurutnya, setiap kasus kekerasan dalam rumah tangga atau kepada perempuan karena mereka tidak memiliki pekerjaan dan hanya berpatokan kepada pendapatan suami.
“Kekerasan terhadap perempuan terjadi banyak faktor, satu di antaranya karena masalah keuangan. Untuk mencegah kekerasan maka perempuan yang telah berkeluarga harus dilatih mengembangkan kemampuan di bidang kuliner,” ujarnya.
Dia menjelaskan, konsep perekonomian yang ditawarkan tidak muluk-muluk, tetapi sederhana namun dapat dijalankan dengan mudah.
“Kami coba menawarkan program pembuatan keripik pisang, keladi yang bisa dilakukan oleh perempuan di rumah. Dan hasilnya bisa dipasarkan di kios atau swalayan yang ada di Wamena,” katanya.
Dia menambahkan, untuk itu pihaknya tidak bekerja sendiri, melainkan berkoordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis yang mengelola UMKM.
“Terobosan harus diambil untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, dan menghindari kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya.

