Jayapura (ANTARA News) - Tradisi membuat mentato tubuh Suku Moi di Kabupaten Sorong, Papua Barat, mulai luntur, kata peneliti di Balai Arkeologi Jayapura, Hari Suroto.
"Saat ini hanya generasi tua Suku Moi yang masih mentato pada tubuhnya, sedangkan generasi mudanya sudah tidak menerapkan tato lagi," kata Hari Suroto di Jayapura, Papua, Minggu.
"Generasi muda saat ini sudah tidak bertato lagi, mungkin juga karena
perkembangan jaman ataupun norma dan etika pekerjaan yang ada saat ini,"
kata alumnus Universitas Udayana Bali itu.
Ia menjelaskan, Suku Moi atau Malamoi punya tradisi menghias tubuh dengan tato bermotif khas, yang diperkenalkan oleh penutur
Austronesia dari Asia Tenggara yang bermigrasi ke wilayah Sorong, Papua
Baray, pada jaman neolitik.
"Motif tato ini berupa motif geometris atau garis-garis melingkar serta
titik-titik berbentuk segitiga kerucut atau tridiagonal yang
dibariskan," katanya.
Mereka membuat tato dengan mencelupkan duri pohon sagu atau tulang ikan ke campuran arang halus (yak kibi) dan getah pohon langsat (loum), lalu menusukkannya ke bagian tubuh seperti dada, pipi, kelopak mata, betis, pinggul dan punggung.
"Desain tato disesuaikan dengan luas sempit bagian tubuh yang hendak ditato, misalnya tato di hidung akan mengikuti bentuk hidung," katanya.
Menurut Hari, tradisi tato Suku Moi perlu dilestarikan. "Pelestarian tradisi suku Moi bisa dilakukan dengan melakukan penelitian dan pendokumentasian, dan mewariskannya ke generasi muda," katanya.
(ANT)
Berita Terkait
Pemkab Jayapura tingkatkan sinergi sanggar seni menjaga budaya OAP
Senin, 16 September 2024 16:38
Disdik Biak gencarkan budaya menabung kalangan siswa
Kamis, 12 September 2024 12:45
Kadin Papua-Pemkab Jayapura kerja sama meningkatkan potensi wisata OAP
Kamis, 22 Agustus 2024 16:42
Dispar Kota Jayapura sebut benda arkeolog jadi daya tarik wisatawan
Selasa, 20 Agustus 2024 2:42
PT PLN Papua sukses hadirkan listrik di Festival Lembah Baliem
Jumat, 16 Agustus 2024 14:10
Sekkot Jayapura: Festival bahasa daerah menjaga keberlangsungan budaya
Jumat, 16 Agustus 2024 7:21
Pemkab Biak apresiasi kecintaan pelajar pada budaya daerah FBP 2024
Minggu, 4 Agustus 2024 19:05
Lomba pidato Bahasa Biak FBP 2024 untuk lestarikan budaya daerah
Kamis, 1 Agustus 2024 12:10