Jayapura (ANTARA News) - Pelaku perampasan senjata berbagai jenis milik polisi di Puncak Jaya, Papua, adalah anggota kelompok Goliat Tabuni.
"Jadi senjata yang dirampas itu milik anggota Polres Puncak Jaya bukan Brimob. Dan, yang melakukannya adalah anak buahnya Goliat Tabuni dari kelompok Yambi," kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Marcelis melalui telepon kepada ANTARA Jayapura, Minggu.
Perampasan dilakukan oleh Leka Telenggen dan Tengamati Telenggen bersama sekelompok teman-temannya. "Mereka ini sebenarnya anak binaan yang diikutsertakan untuk menjaga pembuatan jalan di Puncak Jaya tetapi entah bagaimana hal itu bisa terjadi," katanya.
AKBP Marcelis juga menyampaikan bahwa setelah kejadian, bawahannya sempat mengejar kelempok tersebut tetapi karena faktor cuaca dan situasi yang tidak bersahabat maka pengejaran dihentikan.
"Saya perkirakan kelompok ini telah lari dan bersembunyi di hutan. Yang saat ini kami lakukan ada melakukan pendekatan dengan kelompok adat dan masyarakat serta tokoh agama guna mengimbau kepada Leka dan Tengamti Telenggen untuk menyerahkan kembali senjata-senjata tersebut," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kelompok sipil bersenjata (KSB) menyerang sebuah pos satuan Brimob di Kulirik, Kabupaten Puncak Jaya dan merampas delapan pucuk senjata berbagai jenis. Namun dalam insiden tersebut tidak ada korban, baik dari pihak aparat keamanan dan warga masyarakat.
Berita Terkait
Polisi: Perampas senjata api KP3 Ilaga anak buah KKB Numbuk Telenggen
Sabtu, 3 Februari 2024 17:19
Kapolda Papua libatkan pemangku kepentingan dekati penyerang pospol 99 Paniai
Senin, 18 Mei 2020 3:54
Danrem 174/ATW: Senpi TNI yang dibawa kabur warga Mappi sudah dikembalikan
Minggu, 22 Desember 2019 6:06
Pemprov Papua Tengah tengahi konflik warga Suku Mee dan Moni Nabire
Minggu, 28 April 2024 19:51
Gubernur Papua Tengah: Penyelenggara Pemilu 2024 petakan wilayah konflik
Sabtu, 27 Januari 2024 18:47
Polda Papua antisipasi 13 daerah rawan gangguan KKB menjjelang 1 Desember
Kamis, 30 November 2023 12:28
KPK minta tata ruang di Papua harus bebas konflik kepentingan
Sabtu, 18 November 2023 20:43
Tokoh Adat: Pengakuan hak ulayat instrumen mencegah konflik Papua
Sabtu, 21 Oktober 2023 11:53