Biak (Antara Papua) - Koperasi Kairos Klasis Biak utara, Kabupaten Biak Numfor, Papua, memproduksi tepung sagu (metroxylon) dalam kemasan untuk bahan dasar pembuat kue dan makanan.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah (Kadis Koperasi UKM) Ir Eddy Rachmat di Biak, Jumat, menyatakan produksi sagu Koperasi Kairos Biak Utara sangat berpotensi menjadi sumber ekonomi keluarga jemaat GKI Klasis Biak Utara.
"Pemkab melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah terus mendorong pengurus koperasi Kairos GKI Biak Utara dapat meningkatkan produksi sagu berbahan baku lokal," ujar Eddy Rachmat.
Ia berpendapat, jika produksi sagu kemasan Koperasi Kairos Klasis Biak Utara dikembangkan lebih baik maka dapat menambah penghasilan buat anggota keluarga bersangkutan.
Sedangkan manfaat lain diperoleh Koperasi Kairos dari memproduksi sagu kemasan yakni ikon produk daerah yang dihasilkan dari bahan baku lokal kebun warga.
Penyediaan sagu kemasan produksi Koperasi Kairos, menurut Eddy Rachmat, diharapkan bisa menjadi sumber kehidupan warga dalam upaya menjadikan wilayah Hiak sebagai daerah ketahanan pangan kabupaten.
Pemkab Biak Numfor melalui SKPD Dinas Koperasi, juga sangat komitmen mendorong pertumbuhan koperasi di daerah melalui berbagai kegiatan pemberdayaan perekonomian masyarakat di berbagai kampung dan distrik.
Keterampilan warga mengolah sagu menjadi tepung, menurut dia telah diberikan pelatihan khusus dengan mendatangkan instruktur pengajar dari Bandung, Jawa barat beberapa waktu lalu.
Setelah selesai mengikuti pelatihan, lanjut Eddy, jemaat gereja Biak mampu memproduksi bahan baku tepung sagu untuk keperluan masak dan makanan kebutuhan keluarga.
"Sagu kemasan produksi koperasi Kair9s Biak siap diantarpulaukan karena telah memiliki kemasan khusus dengan berbagai ukuran mulai 100 gram, 500 gram hingga satu kilogram," ujar Eddy.
Produk sagu kemasan Gereja Kairos Klasis Biak Utara sudah mulai diperkenalkan ke masyarakat luas sebagai bahan baku mmebuat makanan dan kue. (*)