Sentani (Antara Papua) - Pengelola Bandar Udara Sentani berkoordinasi dengan petugas karantina kesehatan mengantisipasi penyebaran penyakit sindrom pernapasan atau Middle East Respiratory Syndrome (MERS) masuk ke Jayapura, Papua.
"Sehubungan dengan merebaknya kembali penyakit itu di luar negeri dalam beberapa pekan terakhir, sudah ada pemberitahuan kepada kita dari Jakarta untuk berkoordinasi dengan pihak karantina kesehatan terkait penyakit tersebut," kata Kepala Bidang Pelayanan dan Kerja Sama Bandar Udara Kelas I Utama Sentani-Jayapura Salomina Rumsarwir di Sentani, Kabupaten Jayapura, Kamis.
Dia mengatakan berdasarkan informasi yang diperoleh, penyakit MERS diduga sudah masuk ke Indonesia, sehingga pihaknya di Papua harus mengantisipasi.
"Saya sudah bangun komunikasi dengan pihak karantina kesehatan dan dari mereka katakan bahwa untuk Papua sementara aman dari penyakit itu," ujarnya.
Meski demikian, kata Salomina, upaya antisipasi tetap dilakukan dengan terus membangun komunikasi dengan pihak karantina kesehatan Jayapura.
"Kita tetap `stand by` untuk antisipasi masuknya penyakit yang disebar dari Timur Tengah itu, apabila ada sesuatu terkait penyakit itu maka ada pemberitahuan lanjutan dari bandara pusat di Jakarta ke kami untuk diantisipasi," katanya.
Ia mengatakan pemberitahuan tentang hal tersebut diperoleh dari Jakarta.
"Pemberitahunan diterima dari Jakarta karena kita tidak menerima penerbangan langsung dari Korea ke Jayapura, dari Korea langsung ke Jakarta jadi koordinasi terkait penyakit itu jelas dari sana (Jakarta, red.)," kata dia.
Pada Rabu, 3 Juni 2015, lebih dari 230 sekolah di Korea Selatan telah ditutup untuk sementara karena khawatir akan penyebaran penyakit MERS.
Departemen Pendidikan Korea Selatan telah mengimbau sekolah untuk mempertimbangkan penutupan sementara, karena mereka khawatir terjadi infeksi massal di kalangan siswa. (*)