Timika (Antara Papua) - Kantor SAR Kelas II B Timika, Papua menghentikan pencarian dua anak buah kapal (ABK) Artha Pusaka yang tenggelam 29 Juli 2015 di perairan Amar, Distrik Mimika Barat.
Kepala SAR Timika Joko Sungkowo di Timika, mengatakan penghentian operasi pencarian kedua ABK yang tenggelam itu setelah melewati tujuh hari operasi pencarian.
"Operasi pencarian akan dibuka kembali apabila ada laporan dari masyarakat yang menemukan tanda-tanda keberadaan korban. Kami sudah berupaya maksimal, namun hingga hari ke tujuh operasi pencarian tidak menemukan kedua ABK Artha Pusaka yang hilang itu," jelas Joko.
Ia mengimbau warga pengguna jasa pelayaran di Mimika khususnya yang menggunakan armada kapal kecil seperti perahu motor dan perahu cepat agar berhati-hati melakukan perjalanan mengingat kondisi cuaca di laut cukup ekstrim.
Joko mengatakan hingga kini kondisi gelombang di wilayah perairan Mimika mencapai tinggi sekitar 2-3 meter dan kecepatan angin mencapai 20-30 knots.
"Untuk kapal-kapal kecil seperti perahu kondisi cuaca di laut cukup ekstrim, tapi kalau untuk kapal besar seperti kapal Pelni tidak ada masalah," jelasnya.
KM Artha Pusaka mengalami musibah terbalik dan tenggelam di perairan sekitar Kampung Amar, Distrik Mimika Barat saat dalam perjalanan dari Kapiraya, ibu kota Distrik Mimika Barat Tengah menuju Pelabuhan Paumako Timika.
Kapal yang dinahkodai Abu dengan tiga orang ABK masing-masing Iwan, Ali dan Gau itu dilaporkan mengangkut kayu sebanyak 14 kubik.
Kapal nahas itu dilaporkan menabrak tumpukan pasir di perairan Amar dan seketika terbalik. Dari empat kru kapal, dua orang berhasil diselamatkan oleh tim SAR Timika yaitu Abu dan Iwan. Sementara dua rekan mereka yaitu Ali dan Gau hingga kini belum juga ditemukan.
Joko mengatakan keluarga maupun kerabat para korban cukup bisa menerima keputusan Kantor SAR Timika yang menghentikan operasi pencarian para korban. Sebab, upaya pencarian sudah dilakukan maksimal dengan mengerahkan dua unit perahu cepat milik Kantor SAR Timika dan dibantu pula oleh masyarakat sekitar yang melakukan pencarian dengan perahu-perahu motor. (*)