Jayapura (Antara Papua) - Direktur Utama PT Pelindo IV (Persero) Doso Agung mendorong Pemerintah Provinsi Papua untuk membudidayakan rumput laut guna dijadikan salah satu komoditas ekspor utama dari Papua.
"Kebutuhan rumput laut bagi negara-negara luar cukup tinggi lantaran rumput laut dapat digunakan sebagai bahan dasar kosmetik dan juga campuran makanan, terlebih rumput laut dari Indonesia Timur yang terbaik di dunia," ujarnya di Jayapura, Rabu.
Ia menilai wilayah pesisir Papua memiliki potensi yang sangat bagus untuk membudidayakan rumput laut, dan Pelindo akan membantu pemerintah daerah setempat untuk bisa memaksimalkan hal tersebut.
"Kami melihat potensi untuk budidaya rumput laut di Papua cukup tinggi, hanya belum tahu dari mana memulainya. Minggu depan kami akan datangkan importir rumput laut sekaligus Ketua Asosiasi Rumput Laut Indonesia untuk mengajari masyarakat di Papua cara mengembangkan rumput laut," kata dia.
Doso mencontohkan, Makassar, Sulawesi Selatan, telah membuktikan jika rumput laut dapat menghasilkan keuntungan maksimal. Saat ini daerah tersebut telah mengekspor 200 kontainer tiap minggunya.
Ia menambahkan investasi rumput laut sangat menguntungkan, dengan harga Rp4 juta/hektare, masa tanamnya pun hanya 3 bulan tanpa perlu dirawat atau diberi pupuk.
"Budidaya rumput laut tidak memerlukan keahlian khusus dan bisa dilakukan secara massal. Masyarakat disana bersemangat untuk membudidayakan rumput laut karena harga jualnya Rp15.000/kg bila diekspor, tetapi jika dijual di dalam negeri hanya Rp5.000/kg," ujarnya lagi.
Ia membeberkan, kebutuhan rumput laut di dunia 70 persen dipenuhi dari Indonesia timur yakni Makassar, sementara marketnya baru terpenuhi 50 persen. melihat hal tersebut maka Papua masih berpeluang mengekspor rumput laut ke luar negeri. (*)