Jayapura (Antara Papua) - Sebanyak 103 mahasiswa Antropologi dari Universitas Cenderawasih (Uncen) yang sedang menempuh semester ganjil 2017/2018 mengikuti kuliah lapangan di Museum Negeri Papua di Kota Jayapura.
Hari Suroto, salah satu dosen luar biasa yang mengajar mata kuliah pengantar arkeologi di Jayapura, Senin mengatakan kuliah lapangan itu merupakan bagian dari perkuliahan pengantar arkeologi yang diajarkannya.
"Dalam perkuliahan ini mahasiswa antropologi diperkenalkan tentang fungsi museum sebagai tempat menyimpan, merawat dan mengamankan artefak dan benda etnografi Papua," katanya.
Menurut dia, para mahasiswa jurusan antropolohi harus mampu membedakan antara artefak dan benda etnografi Papua.
"Masing-masing mahasiswa mencatat dan mendeskripsikan benda-benda arkeologi dan benda etnografi. Selesai mencatat dan mendeskripsikan, dilanjutkan dengan diskusi bersama," kata Hari Suroto yang juga seorang arkeolog Papua.
Sementara itu, Alfredo Tenouye Gobai, salah satu mahasiswa yang mengikuti kegiatan itu berpendapat bahwa kuliah langsung di lapangan sangat asyik dan menarik.
"Kami, sebagai mahasiswa merasa tidak bosan karena belajar di luar kelas. Kami langsung bisa mengerti materi kuliah dan bisa menerapkan teori," katanya.
"Saya juga bisa mengerti dan bisa membedakan peninggalan arkeologi dan etnografi Papua. Saya bisa belajar banyak tentang budaya Papua di museum ini," katanya. (*)