Arso, Papua (Antaranews Papua) - Komandan Batalyon Raider Khusus 644/Walet Sakti (Wls) Letkol Inf Gede Setiawan mengatakan selama bertugas menjaga perbatasan RI-Papua Nugini dari Maret hingga Agustus 2018 telah mengamankan sebanyak 2,5 kilogram narkotika jenis ganja.
"Selama kurang lebih enam bulan dan akan berjalan tujuh bulan kami bertugas menjaga perbatasan RI-PNG, telah menemui sejumlah persoalan diantaranya tujuh kali temukan tanaman ganja dengan total bertal 2,5 Kg," kata Gede Setiawan didampingi wakilnya Mayor Danang Ramayanto di Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa.
Selain itu, kata dia, sebanyak 55 batang pohon ganja siap panen ditemukan di sejumlah tempat di perbatasan PNG, terakhir pada 26 Agustus lalu sebanyak 13 vatang tanaman ganja dengan ukuran 2 meter dan 13 paket ganja seberat 1 kg.
Dari kasus ini ada yang kami serahkan kepada pihak berwajib setempat dan kami laporkan ke komando atas untuk nanti di musnahkan bersama," katanya.
Selain itu, lanjut Gede, dari hasil sweeping yang dilakukan secara acak di Kabupaten Keerom berhasil diamankan sebanyak 49 botol minuman keras, yang terdiri dari 29 botol merk Whisky Robinson, 3 botol merk Drum Whisky, 2 botol merk Robinson Vodka dan 15 kaleng bir hitam merk Guinnes.
"Ada juga, kami membantu penangkapan sindikat pencurian kendaraan bermotor dengan tersangka AH (23) bersama 7 orang rekannya dengan barang bukti 8 unit kendaraan roda dua yang berhasil digagalkan oleh Pos Senggi pada 28 Agustus lalu saat pelaksanaan sweeping," katanya.
Lebih lanjut, Gede menyampaikan menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah salah satu tugas pokok TNI. Seperti halnya yang sedang dilaksanakan oleh Yonif RK 644/Wls sebagai satuan tugas (satgas) pengamanan perbatasan (Pamtas) RI-PNG sektor utara bagian selatan.
"Kami membawahi 16 Pos yang terdiri dari 8 Pos yang harus ditempuh via udara dan 8 Pos yang bisa dijangkau melalui jalan darat. Kami memiliki tanggung jawab 13 patok perbatasan dengan total garis perbatasan sepanjang 207 Km yang terbentang mulai dari Kabupaten Keerom sampai dengan Kabupaten Pegunungan Bintang," katanya.
Gede juga mengungkapkan Satgas Yonif RK 644/WLS melaksanakan kegiatan yang dapat membantu masyarakat di wilayah perbatasan, yakni melakukan pembinaan teritorial terhadap warga, diantaranya melalui pengobatan gratis, pembersihan kampung, menjadi tenaga pendidik di sekolah, anjangsana dan lain sebagainya.
"Ini merupakan kegiatan bina teritorial (binter) yang dilaksanakan secara intensif, yang pada akhirnya dapat terjalin tali silaturahmi antara prajurit TNI dengan masyarakat. Kami juga dapatkan berbagai informasi penting dari warga terkait kegiatan ilegal di sepanjang perbatasan yang kami jaga, termasuk ada warga yang serahkan senjata api," katanya.

