Jayapura (Antaranews Papua) - Wakil Bupati Sarmi Yosina Troce Insyaf mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginformasikan bahwa akan melakukan kunjungan kerjanya ke Provinsi Papua satu kali lagi sebelum 2018 berakhir.
Ketika dihubungi Antara dari Jayapura, Senin, Yosina mengemukakan bahwa informasi tentang rencana kunjungan Presiden Jokowi ke Papua itu diketahui usai pertemuan tertutup dengan Presiden Jokowi bersama Gubernur Papua, DPRP, MRP dan para bupati/walikota se-Papua di Istana Bogor, Jumat (5/10).
Yosina mengaku Presiden Jokowi menyampaikan secara langsung kepada dirinya terkait agenda kunjungan kerja ke Papua dan khususnya ke Kabupaten Sarmi, usai pertemuan tersebut.
"Saya merasa sangat terhormat sekali, ketika kami selesai pertemuan, Bapak Presiden memanggil saya dan menyampaikan agendanya kepada saya bahwa beliau akan berkunjung ke Sarmi tahun ini," ujarnya.
Yosina mengatakan rencananya, Presiden akan meresmikan jembatan Hoteltekamp-Hamadi di Kota Jayapura dan berkunjung ke Kabupaten Sarmi untuk melakukan panen raya buah naga di Distrik Bonggo.
Ada dua agenda besar Presiden yaitu panen raya buah naga di Distrik Bonggo dan mengunjungi salah satu kampung terkait kepesertaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
"Soal bulan dan tanggalnya memang belum pasti, mungkin disatukan dengan agenda peresmian jembatan Holtekamp-Hamadi baru beliau ke Sarmi," ujarnya.
Menurut Yosina, tujuan lain kunjungan Presiden Jokowi ke Sarmi ialah melihat kondisi Sarmi yang berada di wilayah rawan gempa dan tsunami.
Pasca gempa menerjang Lombok dan Palu-Donggala yang menelan korban jiwa ribuan orang, masyarakat di wilayah rawan gempa dan tsunami seperti Sarmi juga harus lebih waspada sedini mungkin.
"Wilayah Sarmi itu masuk dalam zona merah Gempa di Papua. Oleh karena itu, kami juga meminta dukungan Pemerintah Pusat untuk pembangunan sarana atau fasilitas umum, keamanan saat tsunami dan tentunya rumah-rumah tahan gempa bagi masyarakat," ujarnya.
Ia menambahkan, terkait mitigasi bencana alam, pihaknya sudah menyiapkan draf Perda khusus terkait pembangunan infrastruktur dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana di Sarmi.
"Intinya, perlu sosialisasi terus menerus, perlu infrastruktur pendukung," ujar Yosina.