Jayapura (Antaranews Papua) - Dinas Kesehatan Provinsi Papua menyurati pengelola organisasi kesehatan sedunia atau The World Health Organization (WHO) agar menempatkan tenaga khusus untuk mengawasi pelayanan imunisasi measles-rubella dan polio (MRP) di 13 kabupaten di provinsi tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua dr Aaron Rumainum di Jayapura, Kamis, mengemukakan surat tersebut dibuat pada 22 Oktober 2018 dan sudah dilayangkan ke WHO.
"Surat itu ditandatangani langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Papua drg Aloysius Giyai, tembusannya ke Menteri Kessehatan RI di Jakarta serta Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes di Jakarta," ujarnya.
Adapun isi surat itu yakni sehubungan dengan adanya penyebaran wabah polio dari Papua Nugini (PNG) dan hasil pengamatan terhadap cakupan imunisasi rutin dari 2015-2017 dan cakupan imunisasi Measles-Rubella serta Polio pada 2018, maka perlu ada upaya yang tidak biasa untuk meningkatkan cakupan imunisasi rutin dan surveilens penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) di beberapa kabupaten.
Salah satu upaya yang diperlukan adalah penempatan petugas untuk memberikan bantuan teknis kepada kabupaten-kabupaten tersebut selama satu tahun terus-menerus.
"Oleh karena itu kami mohon bapak untuk menempatkan petugas khusus di setiap kabupaten di Kabupaten Yahukimo, Tolikara,Pegunungan Bintang, Lanny Jaya, Nduga, Yalimo, Jayawijaya, Dogiyai, Deiyai, Puncak, Puncak Jaya, Waropen dan Intan Jaya.
Petugas yang ditempatkan oleh WHO diharapkan dapat memberikan bantuan teknis pejabat dan pengelola program di Dinas Kesehatan Kabupaten dan petugas di puskesmas-puskesmas mulai dari manajemen program sampai pelaksanaan imunisasi.
Ia menambahkan, termasuk kemungkinan pelaksanaan "Back Log Fighting, Mopping Up, Champaign, crash program atau sub PIN. Untuk itu diharapkan agar pelaksanaan MRP ini sukses.