Jayapura (Antaranews Papua) - Pengelola Pasar Hamadi, Kota Jayapura, Papua, mengaku kesulitan dalam menertibkan para pedagang musiman yang berjualan hingga trotoar dan badan jalan, karena dilindungi oleh oknum-oknum tertentu.
Kepala Pasar Sentral Hamadi, Jeany OM. Nerokouw, di Jayapura, Senin, menjelaskan biasanya para pedagang musiman itu berjualan di atas trotoar hingga badan jalan sehingga aktifitas kendaraan terganggu dan menyebabkan kemacetan.
Pengelola Pasar Hamadi telah membuat aturan bagi para pedagang untuk tidak berjualan di area parkir karena lokasi pasar yang cukup sempit.
Namun, diakuinya para pedagang belum dapat mematuhi hal tersebut karena beralasan mendapat ijin langsung dari oknum-oknum tertentu.
"Menyikapi hal tersebut kami, selaku pengelola pasar juga sudah menyampaikan pernyataan tegas bahwa para pedagang yang berjualan di luar area pasar tersebut hanya dapat berjualan sampai dengan akhir tahun saja," ujarnya.
Ia menyebut jumlah pedagang di Pasar Hamadi lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lapak dan kios yang tersedia di lokasi tersebut.
Hal itu yang menyebabkan para pedagang musiman selalu berjualan di lahan parkir.
"Termasuk tambahan kios atau lapak-lapak pedagang sekitar 500 lapak baru. untuk total kios di pasar Hamadi semuanya sudah terisi oleh pedagang belum lagi dengan pedagang baru atau pedagang musiman, total pedagang di pasar hamadi yang sudah kami data sekitar 1.000 pedagang," kata dia.
Jeany mengklaim pengelola pasar juga telah menertibkan areal parkir bagi para pengunjung agar pemanfaatannya bisa tepat sasaran dan pengguna jalan tidak terganggu.
"Kami menertipkan parkiran untuk meningkatkan PAD Kota Jayapura, yang mana selama ini belum ada pungutan parkir yang masuk untuk PAD Kota Jayapura," katanya.