Biak (ANTARA News Papua) - Seribuan aparat gabungan TNI dan Kepolisian Resor Kabupaten Biak Numfor, Papua mengelar simulasi kerusuhan penanganan masalah hasil Pemilu serentak 2019 di pusatkan di lapangan atletik Cenderawasih Biak, Selasa.
Asisten Operasi Panglima Komando Operasi III Angkatan Udara Biak Kolonel (Pnb) Dodi Fernando di Biak, mengatakan simulasi penanganan kerusuhan Pemilu serentak 2019 sebagai tindak lanjut kerja sama Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dengan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto di Jakarta untuk kesiapsiagaan pengamanan pemilu legislatif dan pemilu presiden.
Melalui simulasi penanganan demo massa menolak hasil pemiliha umum dilakukan sekelompok masyarakat Biak, menurut Kolonel Dodi Fernando, diharapkan akan memberikan gambaran nyata tentang kesiapan aparat gabungan TNI-Polri untuk mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi pemilihan umum legislatif dan Pemilu Presiden 17 April 2019.
"Simulasi penanganan demo massa karena menolak perolehan hasil penyelenggaraan Pemilu serentak dan Pemilu Presiden dilakukan Komisi Pemilihan Umum dapat diatasi bersama dengan memberikan tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku," ujar Kolonel Pnb Dodi Fernando.
Ia mengakui sekecil apapun aksi yang menolak hasil Pemilu serentak 2019 akan menjadi perhatian aparat gabungan TNI-Polri untuk melakukan tindakan persuasif hingga penindakan tegas sesuai standar prosedur operasi penanganan demo massa.
Dia berharap dengan kegiatan simulasi kerusuhan penanganan protes massa terhadap penyelenggaraan pemilu serentak 2019 dapat diatasi aparat gabungan TNI-Polri.
Disinggung netralitas aparat gabungan TNI-Polri di Pemilu serentak, menurut Asisten Operasi Pangkoopsau III Kolonel Dodi Fernando, telah menjadi sikap institusi TNI-Polri untuk menjaga independensi prajurit untuk melaksanakan penyelenggaraan pemilihan umum yang aman,lancar dan kondusif.
"Netralitas TNI-Polri sudah menjadi komitmen prajurit sehingga harus tetap dijaga dalam melakukan pengamanan Pemilu 2019,"tegas Kolonel Dodi Fernando.
Simulasi latihan pengamanan kerusuhan hasil pemilu serentak 2019 dilakukan Komando Operasi Angkatan Udara III Biak melibatkan 250 aparat gabungan dari satuan TNI, Polres Biak dan Brimob.