Wamena (ANTARA News Papua) - Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana meresmikan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) Distrik Bolakme di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua.
Rida yang mewakili Menteri ESDM saat di Bolakme, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, mengatakan kehadiranya di Bolakme selain untuk meresmikan, juga memastikan cita-cita dalam program nawacita Presiden benar-benar terealisasi di Papua.
Wujud dan nawacita itukan harus membangun dari pinggiran, salah satunya adalah energi berkeadilan, yang salahsatunya adalah BBM satu harga terutama untuk BBM yang bersubsidi.
"Pendistribusian BBM ke Jayawijaya masih menggunakan pesawat tetapi perintah Presiden sangat jelas, ini (papua) masih keluarga kita, sekirannya masih mungkin, lakukan, rugi, negara yang nanggung," ujarnya.
Ia mengatakan kuota BBM yang selama ini didistribusikan ke Jayawijaya memang belum mencukupi kebutuhan, tetapi pemerintah akan memenuhi itu secara bertahap.
Di (APMS) Bolakme adalah yang ke 117 yang diresmikan pada saat yang sama, hanya lokasinya di Maluku. Ini bentuk kepedulian pemerintah pusat yang mungkin selama ini ada sedikit kurang diperhatikan, dan ini diwujudkan dengan penyediaan BBM satu harga.
"Saya yakin belum cukup tetapi kita bertahap. Yang pasti kita maju terus," ujarnya.
Rida Mulyana memastikan terus memantau pemanfaatan, penggunaan BBM satu harga di Bolakme agar tepat sasaran, berkesinambungan dan tidak ada penyalagunaan.
Wakil Bupati Jayawijaya Marthin Yogobi mengatakan dengan penambahan BBM bersubsidi sebanyak 200 kiloliter per bulan di Bolakme maka BBM subsidi yang dikirim dari Jayapura ke Jayawijaya dalam sebulan adalah 1.435 kilo liter terdiri dari solar 360 kiloliter per bulan, premium 905 kilo liter per bulan dan minyak tanah 170 kilo liter per bulan.
Berdasarkan data Pemerintah Jayawijaya, jumlah BBM subsidi ini belum dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga perlu penambahan sebesar 2.415 kilo liter perbulan.
"Kebutuhan BBM bersubsidi untuk Kabupaten Jayawijaya sebesar 3.850 kilo liter per bulan, terdiri dari solar 1500 kilo liter per bulan, premium 2.000 kilo liter per bulan dan minyak tahan 350 kilo liter per bulan," katanya.
Dengan adanya APMS Bolakme yang terletak di distrik perbatasan antarkabupaten Jayawijaya dengan Kabupaten Tolikara, Mamberamo Tengah Lanny Jaya dan Puncak Jaya itu maka jumlah APMS di Jayawijaya bertambah menjadi empat, dan satu SPBU.
"Semoga ke depan dapat dibuka lagi APMS di distrik-distrik yang lain di wilayah Jayawijaya dan kami memberikan kesempatan kepada infestor. Kehadiran APMS Bolakme ini diharapkan mampu menopang kebutuhan masyarakat dalam melakukan berbagai aktivitas serta menciptakan pertumbuhan dan peningkatan perekonomian masyarakat, khususnya di bolakme dan distrik berdekatan," katanya.
Manager Retail Fuel Marketing Pertamina Regional VIII Maluku-Papua Fanda Chrismianto mengatakan BBM yang sampai ke Jayawijaya seluruhnya masih diangkut menggunakan pesawat dengan ongkos yang cukup besar.
"Tantangan di sini cukup besar, namun dengan kepedulian pemerintah mendorong pertamina bisa menghadirkan BBM dengan harga preium Rp6.450, solar Rp5.550 per liter," ujar Marthin.
Ia menambahkan, di Papua sudah ada 20 lembaga penyalur BBM satu harga, dimana realisasi 2018 dibandingkan 2017 baik premium maupun solar ada peningkatan hampir 100 persen.
"Premium kurang lebih 94 persen peningkatannya, solar 97 persen. Dengan bertambanya lembaga penyalur diharapkan perekonomian masyarakat bisa lebih bergaira lagi, masyarakat mudah dan akan kembali lagi untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya di Bolakme," katanya.