Jayapura (ANTARA) - Markas Komando Operasi Angkatan Udara III (Koopsau) Biak, Papua menggelar latihan penanggulangan bencana alam di area Bandara Frans Kaisiepo Biak sebagai upaya mengantisipasi dan mitigasi bencana di wilayah Biak, Rabu.
Panglima Koopsau III Marsekal Muda TNI Tamsil Gustari Malik, SE membuka Latihan Penanggulangan Bencana Alam tahun 2019 diikuti seluruh jajaran TNI se Biak, Polri, Basarnas, BPBD, masyarakat dan instansi terkait lainnya.
Pangkoopsau III Marsda Tamsil melalui keterangan tertulis yang disampaikan Kepala Penerangan Koopsau III Kapten Sus Yudha Pramono mengatakan latihan tersebut untuk mendapatkan gambaran tentang kemampuan dan kesiapsiagaan operasional satuan jajaran Koopsau III dalam penanggulangan bencana alam.
Selain itu juga menguji rencana tindakan kontijensi?dan rencana operasi (RO) satuan dalam perbantuan TNI kepada Pemda dalam rangka penanggulangan bencana.
Tamsil menyebut latihan ini untuk menyinkronkan langkah dan tindakan antara Koopsau III dengan instansi terkait sehingga terdapat kesamaan visi, misi, persepsi dan interpretasi tentang prosedur tindakan teknis dalam penanggulang bencana alam di wilayah Koopsau III.
Dia mengingatkan bencana alam merupakan peristiwa luar biasa yang berpotensi menimbulkan kerugian harta benda maupun jiwa.
Untuk itu Koopsau III menggelar latihan ini dengan harapan dapat mengedukasi masyarakat terkait kesiapsiagaan menghadapi bencana alam.
Dengan pelatihan ini, lanjutnya, diharapkan timbul awareness/kesadaran dan kewaspadaan dari masyarakat terhadap bencana karena mengingat dampak yang timbul dari suatu bencana maka bencana ini merupakan urusan semua pihak (Everybody?s business).
"Pentingnya kita semua memahami risiko dan berbagi peran dan tanggung jawab (shared responsibility) dalam penanggulangan bencana ini," katanya.
Dalam simulasi Latihan penanggulangan bencana alam ini, diskenariokan di Biak terjadi gempa bumi yang sangat dahsyat dengan magnitude 8,5 SR dan berpotensi terjadinya tsunami, korban berjatuhan di beberapa sudut Kota Biak.
Kesigapan serta kesiapan personel TNI beserta Polri, Basarnas, BPBD dan instansi lainnya diuji di sini untuk menanggulangi bencana, terlebih jalur komunikasi dan transportasi terputus
Selain itu diskenariokan juga adanya kejadian emergency landing di Bandara Frans Kaisepo dimana Pesawat Bosnik Air mengalami trouble engine sedangkan tower rusak akibat gempa dan runway pun mengalami retak efek dari gempa.
Di sini kesigapan crash team Bandara dibantu TNI-Polri dan stake holders lainnya kembali diuji dalam menangani kejadian accident ini.
Disimulasikan juga adanya evakuasi medis udara menggunakan Helikopter EC 725 Caracal TNI.