Jakarta (ANTARA) - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbarunya yang menyebutkan PDI Perjuangan berpotensial memenangi Pemilihan Umum 2019.
"Dari elektabilitas partai politik, PDIP menempati urutan pertama dengan perolehan suara berkisar 26,7-31,1 persen," kata peneliti LSI Denny JA Ikrama Masloman di Jakarta, Jumat.
Survei terbaru itu dilakukan pada 4-9 April 2019 dengan menggunakan 2.000 responden di 34 provinsi di Indonesia, dengan metode "multistage random sampling".
Ikrama menjelaskan, pengambilan data dilakukan melalui wawancara langsung tatap muka menggunakan kuosioner dan hasil survei itu memiliki margin of error sebesar 2,2 persen.
"Dari responden awal sebanyak 1.200 orang ditambah menjadi 2.000 responden untuk memperkecil 'margin of error'," katanya.
Dilihat dari dinamika elektabilitas PDIP dalam setiap survei LSI sejak Agustus 2018-Maret 2019, kata dia, partai tersebut selalu konsisten menempati urutan pertama.
Menurut dia, ada sejumlah faktor penarik dukungan yang menguntungkan parpol, yakni asosiasi dengan pasangan capres dan cawapres, kedekatan emosional dengan partai yang pernah juara.
Kemudian, kata dia, kekuatan calon anggota legislatif, kekuatan jaringan media, dan massa di akar rumput (grassroot).
Dari faktor asosiasi dengan pasangan capres-cawapres, Ikrama mengatakan, PDIP diuntungkan dengan sosok Joko Widodo yang diusung sebagai capres.
"Dari faktor ikatan emosional pemilih dengan partai yang pernah juara, PDIP juga diuntungkan, selain Golkar dan Partai Demokrat," ungkapnya.
Partai berlambang banteng itu, lanjut dia, diuntungkan juga dengan faktor ketokohan caleg, apalagi banyak figur petahana yang membangun ketokohannya jauh-jauh hari.
"Dari segi jaringan 'grassroot', ada dua partai yang diuntungkan, yakni PDIP dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," katanya.
Tidak dapat dipungkiri, kata Ikrama, kedua partai politik tersebut memiliki jaringan akar rumput yang militansinya lebih kuat dibandingkan parpol-parpol lainnya.
Untuk elektabilitas parpol lainnya, LSI mencatat Gerindra berkisar 13,4-17,8 persen, Golkar 11-5-15,9 persen, disusul Partai Demokrat (4,6-9 persen), dan Partai Kebangkitan Bangsa (4,5-8,9 persen).
Berita Terkait
Sekjen PDIP Hasto: Polemik tunda Pemilu 2024 tak perlu diperpanjang
Jumat, 4 Maret 2022 4:04
LSI temukan lima alasan 5 Juni warga bisa kerja kembali normal
Sabtu, 30 Mei 2020 18:18
Nakes jaga 3.976 KPPS pada 568 TPS Kabupaten Jayapura sukseskan Pemilu
Sabtu, 10 Februari 2024 13:16
DPC PDIP Asmat syukuran kemenangan Pemilu Legislatif dan Presiden 2019
Selasa, 18 Februari 2020 4:19
Inkompetensi hukum kepemiluan jadi celah partai suap komisioner KPU
Senin, 13 Januari 2020 7:52
PPS pemilu 2019 mengutus perwakilan ke DPRD tuntut pembayaran honor
Jumat, 11 Oktober 2019 17:26
Demokrat Papua akui elektabilitas menurun pada Pemilu 2019
Selasa, 10 September 2019 19:03
Pemkab Biak Numfor segera ajukan penerbitan SK 25 anggota DPRD terpilih
Jumat, 16 Agustus 2019 19:46