Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengemukakan kawasan Halmahera Selatan yang diguncang gempa bumi magnitudo 7,2 pada Minggu (14/7) termasuk wilayah seismik aktif dan kompleks sehingga memang sering terjadi gempa.
"Aktif artinya kawasan Halmahera Selatan memang sering terjadi gempa yang tecermin dari peta seismisitas regional dengan klaster aktivitas gempanya cukup padat," kata Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Senin.
Disebut kompleks, kata dia, karena terdapat empat zona seismogenik sumber gempa utama di kawasan tersebut, yaitu Halmahera Thrust, Sesar Sorong-Sula, Sesar Sorong-Maluku, dan Sesar Sorong-Bacan.
Ketiga sistem sesar yaitu Sesar Sorong-Sula, Sesar Sorong-Maluku, dan Sesar Sorong-Bacan merupakan percabangan atau "splay" dari Sesar Sorong yang melintas dari timur membelah bagian atas "kepala burung" di Papua Barat.
Di Pulau Batanta, ke arah barat Sesar Sorong mengalami percabangan. Pada percabangan yang paling utara yaitu Sesar Sorong-Bacan itulah yang selama ini menyimpan akumulasi medan tegangan kulit bumi yang akhirnya terpatahkan sebagai gempa berkekuatan magnitudo 7,2 pada Minggu (14/7) sore.
"Sesar Sorong-Bacan inilah pemicu gempa Halmahera Selatan," kata Daryono.
Dia mengatakan catatan sejarah gempa kuat dan merusak di Halmahera cukup banyak. Setidaknya di wilayah itu terjadi tujuh kali gempa kuat, yaitu gempa Pulau Raja pada 7 Oktober 1923 dengan magnitudo 7,4 dan intensitas VIII MMI.
Selain itu, gempa Bacan pada 16 April 1963 bermagnitudo 7,1 skala intensitas VIII MMI, gempa Pulau Damar pada 21 Januari 1985 magnitudo 6,9 intensitas VIII MMI, serta gempa Obi pada 8 Oktober 1994 magnitudo 6,8 intensitas VI-VII MMI.
Gempa Obi magnitudo 6,7 pada 13 Februari 1995 dengan intensitas VIII MMI, dan gempa Labuha 20 Februari 2007 magnitudo 6,7 intensitas VII MMI.
Gempa yang terbaru pada Minggu (14/7), pukul 16.10.51 WIB, berkekuatan magnitudo 7,2. Episenter terletak pada koordinat 0,56 LS dan 128,06 BT pada kedalaman 10 km.
Berita Terkait
Gempa bumi magnitufo 5,2 Halmahera Selatan juga merusak RSUD dan rusunawa
Sabtu, 27 Februari 2021 13:07
BMKG: Sesar aktif pemicu gempa Halmahera Selatan masih misteri
Minggu, 15 September 2019 14:56
Bantuan logistik untuk korban gempa di pelosok Halmahera Selatan
Sabtu, 20 Juli 2019 10:00
Pertamina terjunkan tim tanggap darurat bencana ke Halmahera Selatan
Rabu, 17 Juli 2019 11:11
Bupati: Lima desa di Kabupaten Halmahera Selatan terdampak gempa 7,2 SR
Minggu, 14 Juli 2019 22:34
BMKG: Sesar Sorong-Bacan pemicu gempa tektonik 7,2 SR di Halmahera Selatan
Minggu, 14 Juli 2019 21:16
BNPB: Dampak gempa Halmahera Selatan Maluku Utara masih didata
Minggu, 14 Juli 2019 20:57
Gempa 7,2 SR di Halmahera Selatan terasa hingga Sorong dan Raja Ampat
Minggu, 14 Juli 2019 20:47