Padang (ANTARA) - Sebanyak 500 ribu URL (Uniform Resource Locator) atau alamat website terdeteksi menyebar hoaks yang berpotensi memperkeruh situasi di Papua dan Papua Barat sehingga layanan internet di daerah itu masih dibatasi.
"Jumlahnya masih sangat tinggi. Kontennya tidak hanya berita bohong tapi juga menghasut dan mengadu domba," kata Menteri Kominfo Rudiantara di Padang, Senin.
Ia menyebut pemulihan akses akan dilakukan secara bertahap, tergantung situasi di Papua terkini dan Papua Barat terkini.
Ada 29 kabupaten dan kota di Provinsi Papua dan 13 kabupaten di Papua Barat yang saat ini masih dibatasi akses internetnya.
"Menkopolhukam sudah memastikan daerah yang kondusif akan dipulihkan. Kita sudah ketemu provider untuk membahas skenario pemulihan itu," ujarnya.
Saat ini menurutnya sudah ada tim yang menilai situasi Papua terkini. Jika memang sudah kondusif, akan dipulihkan per daerah.
Situasi yang tidak kondusif terjadi di Papua dan Papua Barat akibat aksi demonstrasi yang berlangsung anarkis.
Untuk meredam situasi pemerintah membatasi akses internet di daerah itu.
Berita Terkait
Pemkab Mimika harap akses telekomunikasi stabil saat Pemilu 2024
Rabu, 7 Februari 2024 19:16
Pemkab Sarmi jamin ketersediaan akses internet dukung pemilu
Selasa, 30 Januari 2024 18:20
KPU Mimika: 12 distrik terkendala akses internet saat Pemilu
Senin, 29 Januari 2024 12:42
Seratusan BTS di Biak dibangun era Presiden Joko Widodo
Kamis, 11 Januari 2024 17:51
Pemkab Jayapura fasilitasi jaringan internet gratis di Kota Sentani
Selasa, 15 Agustus 2023 19:53
Kemenkominfo tambah 13 BTS di Biak percepat akses internet kampung
Senin, 12 Desember 2022 13:22
Pemerintah tambah BTS membantu warga Jayawijaya peroleh akses internet
Minggu, 6 Maret 2022 3:26
Sebaran internet BAKTI di Papua mayoritas untuk mengakses pendidikan
Rabu, 8 Desember 2021 16:58