Jayapura (ANTARA) - Ketua Tim Asistensi Kapolri Irjen Pol Paulus Waterpauw menduga pemulangan ribuan mahasiswa asal Papua diduga didalangi anggota Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Dugaan itu terungkap dan diperkuat dari hasil kunjungannya ke Malang guna memantau aksi demo memperingati perjanjian New York tanggal 15 Agustus lalu yang tidak mendapat izin dari Kapolres Malang karena mereka tidak bisa memberitahukan siapa penanggung jawab aksi dan berapa nomor teleponnya.
"Walaupun tidak mendapat izin mereka tetap melakukan aksi dengan turun ke jalan sehingga sempat memacetkan arus lalu lintas hingga menyebabkan warga Malang marah hingga polisi harus membubarkan secara paksa," kata Irjen Pol Waterpauw kepada Antara di Jayapura, Senin.
Ia mengatakan aksi tersebut berhasil dibubarkan dan beberapa mahasiswa terluka namun mereka enggan untuk diobati di Polres Malang.
Keesokkan harinya, tanggal 16 Agustus terjadi aksi di asrama Kamasan Surabaya dimana bendera yang dipasang RW setempat dibuang hingga memunculkan reaksi yang dibalas dengan aksi demo di berbagai kota di Papua dan Papua Barat.
Untuk mendukung aksi mereka maka KNPB yang juga merupakan mahasiswa senior melakukan intimidasi hingga menyebabkan pulangnya ribuan mahasiswa karena takut akan intimidasi yang mereka lakukan.
“Pada umumnya mahasiswa yang menjadi anggota KNPB lah yang sering kali melakukan intimidasi hingga membuat mahasiswa lainnya ketakutan,” ujar Waterpauw yang mengaku sempat melihat anggota KNPB yang berseragam loreng-loreng berjaga di depan asrama Kamasan, Surabaya.
Ia mengatakan agar insiden serupa tidak terulang, harus dilakukannya penertiban di asrama terutama bagi mereka yang menjadi mahasiswa abadi dan sering kali mengganggu atau mengancam mahasiswa baru.
Selain itu untuk membuat mahasiswa mau membaur dengan masyarakat di lingkungan sekitarnya, mereka tidak lagi tinggal di asrama melainkan di kost yang ada penanggung jawabnya terhadap para mahasiswa, kata mantan Kapolda Papua Barat, Papua dan Sumatera Utara seraya mengaku, pada zamannya asrama Kamasan menjadi tempat berkumpul dan melakukan aktifitas baik itu sosial maupun keagamaan.
Disamping itu perlu adanya kerja sama dengan pemda setempat dimana mahasiswa asal Papua belajar sehingga mahasiswa benar-benar dapat membaur dengan warga di sekitarnya, harap Irjen Pol Waterpauw.
Berita Terkait
Paulus Waterpauw resmi dilantik PJ Gubernur situasi Papua Barat aman
Kamis, 12 Mei 2022 21:33
Masyarakat sambut Paulus Waterpauw minta kesediaan menjadi plt gubernur
Jumat, 22 April 2022 16:40
Tokoh adat usul Paulus Waterpauw menjadi Penjabat Gubernur Papua Barat
Minggu, 17 April 2022 6:57
Warga Perbatasan Skouw bersyukur menerima pesanan 175 tumang sagu
Jumat, 11 Februari 2022 6:49
Deputi BNPP Kemendagri tinjau pengolahan sagu di Skouw Muara Tami
Rabu, 9 Februari 2022 20:26
Kabaintelkam Polri ditunjuk Presiden Jokowi menjadi Deputi BNPP
Sabtu, 23 Oktober 2021 5:39
Komjen Waterpauw: Pencegahan penularan COVID-19 libatkan perangkat desa
Sabtu, 7 Agustus 2021 14:42
Komjen Waterpauw: PON XX Papua harus sukses tak boleh ditunda
Jumat, 6 Agustus 2021 17:36