Jakarta (ANTARA) - Tokoh senior Partai Golkar Fahmi Idris meyakini konflik yang mungkin terjadi menjelang penyelenggaraan Munas Golkar tidak akan berakhir pada pembentukan partai politik baru.
"Konflik di internal partai pasti selalu ada. Saya yakin konflik menjelang Munas akan berakhir dengan santai-santai saja. Jangan khawatir akan ada partai baru, saya yakin tidak ada," kata Fahmi dalam diskusi publik bertema "Golkar Mempersiapkan Transformasi Kader Bangsa" yang diselenggarakan Jenggala Center di Jakarta, Selasa.
Fahmi mengatakan alasan tidak akan tercipta partai baru karena konflik pasti akan berakhir saat Munas selesai.
Selain itu para tokoh yang disebut akan maju sebagai calon ketua umum yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesato pun sudah memiliki jabatan yang bagus.
"Biaya membuat partai juga tinggi, tidak mungkin lah muncul partai baru. Dengan makin matangnya kader Golkar, kita akan bisa mengatasi masalah," ujar Fahmi.
Sementara itu terkait peluang dua figur calon ketua umum Golkar yang selama ini mengemuka yakni Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, Fahmi memandang keduanya memiliki konsep dan kemampuan untuk memajukan Golkar.
Berita Terkait
Golkar akan berikan posisi kehormatan kepada JK dan Luhut
Kamis, 5 Desember 2019 4:48
Bamsoet bantah ada intervensi Istana terkait keputusan mundur dari pencalonan
Rabu, 4 Desember 2019 4:34
Golkar Papua deklarasi kembali mendukung Airlangga Hartarto
Minggu, 1 Desember 2019 21:06
Golkar putuskan Munas digelar awal Desember di Jakarta
Rabu, 6 November 2019 3:36
Pengamat: Tiga tokoh senior Golkar akan dukung Airlangga di Munas
Senin, 22 Juli 2019 9:25
Politisi: wacana perombakan struktur Partai Golkar dapat picu kegaduhan
Sabtu, 20 Juli 2019 14:43
Pengamat: Turunnya kursi Golkar jadi peluang Bamsoet kalahkan Airlangga
Jumat, 19 Juli 2019 22:29
Bambang Soesatyo janji ajak purnawirawan TNI/Polri kembali besarkan Golkar
Kamis, 18 Juli 2019 20:03