Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Sorong Papua Barat, Lambert Jitmau mengatakan bahwa kepala daerah yang tergabung dalam provinsi Papua Barat Daya sudah berkomitmen siap memberikan dukungan dana selama provinsi Papua Barat Daya menjadi Provinsi administratif.
Ia mengatakan jika dukungan dana itu karena alasan pemerintah selama ini bahwa pemekaran Papua Barat tertunda karena alasan pembiayaan.
"Pembiayaan itu kan persoalan nanti, tapi kan di daerah ini sudah siap untuk memberikan dukungan dana selama tiga hingga empat tahun sepanjang provinsi (Papua Barat Daya) ini menjadi provinsi administratif," ujar Jitmau di Kompleks Parlemen RI Senayan Jakarta, Senin (16/12).
Adapun daerah yang tergabung dalam provinsi Papua Barat Daya jika jadi dimekarkan dari Papua Barat ialah Kota sorong, kabupaten sorong, kabupaten Raja Ampat, Kabupaten Sorong Selatan, Kabupaten Tambrauw, dan Kabupaten Maybrat.
Jitmau mengatakan kalau usulan pemekaran wilayah Papua Barat yaitu provinsi pembentukan provinsi baru Papua Barat Daya sudah mendapat dukungan dari Gubernur Papua Barat dan Bupati/ Wali Kota daerah bawaan.
Berkaitan dengan itu, Pendanaan, Personel, Prasarana, dan Dokumen (P3D) itu diserahkan kepada daerah yang dimekarkan yaitu Provinsi Papua Barat.
"Jangan kita kembali lagi ke Papua. Provinsi Papua Barat Daya ini akan dimekarkan oleh Provinsi Papua Barat bukan oleh Provinsi Papua. Tidak bisa Papua Barat Daya dimekarkan terus dimintakan dukungan dari Provinsi Papua, tidak bisa," ujar Jitmau.
Menurut Jitmau, pemekaran wilayah Papua Barat juga berproses dan tidak langsung menjadi provinsi definitif namun harus melalui mekanisme selama tiga sampai empat tahun menjadi provinsi administratif.
Setelah berlangsung menjadi provinsi administratif selama tiga sampai empat tahun, kemudian akan dinilai kelayakannya oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri untuk menjadi provinsi definitif.
"Setelah memenuhi persyaratan baru dimekarkan begitu. Misalnya ditetapkan daerah administratif ada sepuluh, tidak mungkin definitif semuanya. Pada satu ketika bisa ada yang definitif bisa ada yang tidak. Bahkan bisa merger kembali ke daerah induk, kan begitu," ujar Jitmau.
Kendati demikian, Jitmau optimistis Papua Barat Daya sudah sangat siap dimekarkan terutama di ibu kota yang nanti akan ditempatkan di Kota Sorong dimana pertumbuhan ekonomi kota tersebut sangat baik mencapai 9,7 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Sorong mencapai 76,73 persen.
"Pertumbuhan ekonomi kota Sorong sampai hari ini 9,7 persen. Itu sesuatu yang sangat luar biasa sekali. IPM nya mencapai 79,73. Indikator inilah yang harus dipakai dalam suatu pemekaran daerah itu," ujar Jitmau.
Berita Terkait
Asosiasi Bupati Pegunungan Tengah Papua sepakat dukung pemekaran DOB
Senin, 16 Mei 2022 17:56
Ketua Tim percepatan pemekaran Papua Barat Daya nyatakan mundur
Jumat, 1 April 2022 14:00
Pendemo yang pukul Kasat Intel Polres Jakpus jadi tersangka
Minggu, 13 Maret 2022 3:18
Pemkab Raja Ampat usulkan pemekaran kampung ke pemerintah pusat
Selasa, 6 Juli 2021 14:56
Anggota DPD Filep Wamafma: Pemekaran di Papua jangan gunakan pendekatan keamanan
Sabtu, 6 Maret 2021 13:49
Gubernur Papua Barat dorong pemekaran DOB provinsi Papua Barat Daya
Senin, 28 September 2020 10:47
Gubernur Papua Barat ingin DOB Provinsi Papua Barat Daya segera terbentuk
Kamis, 23 Januari 2020 3:09
Anggota DPR berharap pemerintah bentuk Provinsi Papua Barat Daya di 2020
Selasa, 17 Desember 2019 4:09