Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan terkoreksi seiring pelemahan mata uang kawasan Asia.
Pada Senin pagi pukul 09.49 WIB, rupiah bergerak melemah 70 poin atau 0,43 persen menjadi Rp16.500 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.430 per dolar AS.
"Dalam hari Senin ini, kemungkinan rupiah masih akan melemah di level Rp16.400-Rp16.600 per dolar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Sementara itu Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini dengan indeks saham seperti Nikkei dan Hang Seng bergerak positif, demikian juga indeks saham berjangka Amerika Serikat.
"Pasar seakan mencari alasan untuk rebound di tengah kondisi ekonomi yang masih belum kondusif," ujarnya.
Kali ini sentimen positif didorong karena data tingkat kematian akibat wabah menurun di beberapa negara pusat pandemi seperti AS, Italia, Spanyol, dan negara Eropa lainnya.
Data tersebut, lanjut Ariston, bisa diartikan bahwa masa puncak pandemi mungkin akan segera berlalu.
"Hari ini rupiah mungkin bisa turut menguat mengikuti sentimen positif pasar. Potensi USDIDR di kisaran Rp16.300-Rp16.500 per dolar," kata Ariston.
Berita Terkait
BI gencar sosialisasi CBP Rupiah ke pelajar di Papua
Kamis, 23 Mei 2024 21:20
BI: Tim ERB berhasil serap UTLE 100 persen lima wilayah 3T Papua
Rabu, 22 Mei 2024 11:01
Pemprov: ERB bagian upaya pengenalan rupiah wilayah 3T Papua
Senin, 13 Mei 2024 20:26
BI-TNI AL gelar ekspedisi rupiah lima wilayah 3T Papua
Senin, 13 Mei 2024 16:21
BI: ERB bakal sasar pulau 3T perairan utara Papua
Rabu, 8 Mei 2024 20:32
Meraih rupiah dari mengolah limbah sampah di Biak Numfor
Selasa, 30 April 2024 21:55
Pemprov Papua minta warga perbatasan bertransaksi gunakan rupiah
Jumat, 17 November 2023 14:05
BI Papua edukasi pelajar cinta rupiah ke masyarakat
Senin, 10 Juli 2023 10:11