"Sampai saat ini tidak ada warga dari kabupaten lain yang diisolasi di Asmat akibat COVID-19.
Yang ada 13 orang warga Asmat dengan berbagai profesi seperti pedagang atau motoris yang diisolasi karena hasil pemeriksaan rapid testnya reaktif, "kata Bupati Kambu kepada Antara, Minggu.
Dijelaskan, di antara warga yang diisolasi disalah satu ruangan di RSUD Asmat itu ada yang beroperasi hingga ke kawasan pertambangan yang ada di perbatasan dengan beberapa kabupaten termasuk Boven Digoel.
Namun mereka seluruhnya warga Asmat, kata Kambu seraya mengaku saat ini ke 13 PDP sudah di PCR dan dikirim ke Jayapura.
"Hasilnya belum diketahui, karena sampelnya baru dikirim Sabtu (6/6) dengan menggunakan pesawat milik AMA, "jelas Bupati Kambu.
Bupati Elisa Kambu mengakui, hingga kini belum ada warganya yang positif COVID-19 sehingga bersama tim selalu melakukan sosialisasi agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Walaupun demikian masih banyak masyarakat yang tetap ke Timika dengan menggunakan perahu motor, dengan berbagai alasan apakah itu berbelanja atau mengunjungi sanak keluarga.
Padahal wilayah itu, lanjutnya, masuk zona merah COVID-19 sehingga pihaknya meminta kepada masyarakat agar untuk sementara waktu tidak ke Timika.
"Hal itu dilakukan guna menutus mata rantai penularan COVID-19, "kata Bupati Kambu yang dihubungi dari Jayapura.