Jakarta (ANTARA) - Juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan pemakaian masker secara tepat dan nyaman akan mencegah penularan kuman atau virus penyebab COVID-19 secara efektif.
"Kita menyadari bahwa menggunanan masker yang tidak 'comfort' akan membuat orang akan menjadi tidak bertahan lama menggunakan masker," katanya dalam konferensi pers bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Graha BNPB Jakarta, Minggu.
Di tengah pandemi COVID-19 yang belum dapat diatasi, ia mengajak masyarakat untuk memakai masker yang nyaman dan memberikan ruang di antara masker dengan lubang hidung sehingga pengguna bisa bernapas dengan baik.
Penggunaan masker secara tidak tepat, misalnya dengan menurunkan masker ke arah dagu, akan mencemari bagian dalam masker dengan penyakit yang mungkin menempel pada dagu.
"Sehingga kalau kita naikkan lagi ke atas itu tidak akan memberikan makna yang baik untuk kita," katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk tidak menyangkutkan masker pada dagu pada saat akan berbicara karena droplet atau kuman penyakit yang ada di luar yang mungkin menempel pada dagu akan berpindah ke bagian dalam masker.
Oleh karena itu, pada saat akan makan atau berbicara, sebaiknya masker dilepaskan terlebih dahulu, bukan diturunkan ke dagu, kemudian digunakan kembali setelah selesai makan atau berbicara.
"Dengan tetap menjaga bagian dalam masker, tetap tidak terpapar benda lain, ini yang penting kita lakukan," katanya.
Ia berharap masyarakat terus memakai masker saat beraktivitas di luar ruangan karena Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meyakini bahwa penularan COVID-19 dapat terjadi melalui mikro droplet yang ukurannya lebih kecil dan dapat berada di udara dalam waktu yang relatif lama.
Penularan akan sangat mungkin terjadi jika sebuah ruangan tidak memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang maksimal.
"Oleh karena itu, penggunaan masker mutlak harus dilakukan, harus dikerjakan, bukan faceshield. Karena kita tau pada mikro droplet dia akan mengambang di udara," demikian Achmad Yurianto.