BUMDes di Musi Banyuasin meraup omset Rp15 miliar/bulan

Sekayu (ANTARA) - Salah satu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, meraup omset Rp15 miliar/bulan dari usaha menjadi pemasok tandan buah sawit (TBS).

Camat Keluang Debby Heryanto di Sekayu, Senin, mengatakan BUMDes Mulyo Barokah di Kecamatan Keluang ini menyerap hasil produksi petani di Desa Mulyo Asih untuk kemudian disalurkan ke sejumlah perusahaan pengolahan di Musi Banyuasin.

“Modal awanya hanya Rp5 juta dari dana desa, tapi dalam empat tahun sudah berkembang pesat,” kata dia.

Ia mengatakan, modal awal dari BUMDes ini berasal dari ADDK tahun 2016 senilai Rp5.000.000, kemudian mendapatkan tambahan alokasi dari Dana Desa pada 2017 sebesar Rp 3.681.000 dan Dana Desa 2018 Rp125.130.000, dan DD tahun 2019 Rp 200.000.000

“Kesuksesan ini tak lepas dari peran pemeritahan desa dan tokoh masyarakat yang peduli pada kemajuan BUMDes,” kata dia.

Ini juga karena adanya kebijakan perekrutan anak-anak muda untuk menjadi pengurus BUMDes Mulyo Barokah ini, yakni rata-rata berusia 29 tahun, dimana direktur BUMdes-nya berumur 26 tahun.

Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin mengharapkan BUMDes Mulyo Barokah ini dapat berkembang secara bisnis sehingga tidak hanya sebagai suplayer TBS, tapi memiliki pabrik kelapa sawit sendiri.

“Kenapa tidak mungkin, jika BUMDes ini dikelola dengan serius. Apalagi Muba merupakan daerah yang memiliki ratusan ribu hektare areal perkebunan sawit,” kata dia.

Untuk itu, dibutuhkan sinergi berbagai pihak untuk membantu BUMDes ini dapat terus berkembang seperti adanya pendampingan dari tokoh masyarakat agar rantai bisnis bisa lancar dan berkelanjutan.

Ini karena BUMDes bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dengan melalui pengelolaan potensi desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat, atau dengan kata lain sebagai salah satu sumber kegiatan ekonomi desa.