Beijing (ANTARA) - Presiden China Xi Jinping pada Rabu (25/11) memberi selamat kepada Joe Biden karena menang pemilihan presiden Amerika Serikat 3 November.
Xi menyuarakan harapan bahwa kedua negara dapat mendorong perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil, menurut laporan kantor berita resmi China, Xinhua.
Dalam pesannya berupa ucapan selamat kepada Biden, Xi mengatakan hubungan yang sehat antara dua ekonomi terbesar dunia itu tidak hanya diharapkan oleh kedua bangsa, melainkan juga oleh masyarakat internasional, Xinhua melaporkan.
Juga pada Rabu, Wakil Presiden China Wang Qishan memberi selamat kepada pasangan Biden, Kamala Harris, yang terpilih sebagai wakil presiden AS berikutnya, lapor Xinhua, tanpa memberikan keterangan lebih lanjut.
Hubungan China-AS selama empat tahun masa jabatan Presiden AS Donald Trump memburuk hingga menyentuh titik terendah dalam beberapa dasawarsa belakangan.
Kedua negara terlibat dalam perselisihan membara menyangkut berbagai masalah, dari perdagangan dan teknologi hingga Hong Kong dan virus corona.
Ketika diminta komentar, seorang pejabat tim transisi Biden mengatakan, "Kami menghargai ucapan selamat dari semua pemimpin dunia yang telah menyampaikannya, termasuk Presiden Xi."
Selama kampanye pemilihan, Biden bersumpah akan bersikap tegas terhadap pengaruh China yang meluas di seluruh dunia. Biden juga lebih dari satu kali menyebut Xi "preman" dalam praktik hak asasi manusia yang dijalankannya.
Pada Selasa (25/11) saat secara resmi mengumumkan timnya untuk kebijakan luar negeri, Biden mengatakan para sekutu menantikan Amerika Serikat untuk menegaskan kembali peran bersejarahnya sebagai pemimpin global di Pasifik, kawasan yang di dalamnya China berusaha menggantikan AS sebagai kekuatan dominan.
Biden, yang akan menjabat pada 20 Januari, telah memprioritaskan untuk mendorong kemajuan dalam perubahan iklim, nonproliferasi nuklir, dan kesehatan global. Ia akan membutuhkan kerja sama dari China dalam upaya-upaya itu.
Kementerian luar negeri China memberi selamat kepada Biden pada 13 November, hampir seminggu setelah banyak sekutu AS melakukannya --pada saat Trump masih menentang hasil pilpres dan menolak untuk mengakui kekalahan.
Pada 2016, Xi mengirim ucapan selamat kepada Trump pada 9 November, sehari setelah pemilihan presiden tahun itu.
Sumber: Reuters