No results found.
  • Home
  • Daerah
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Hukum
  • Politik
  • Otonomi Khusus
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Artikel
  • Foto
  • Video
  • Top News
  • Terkini
  • Rilis Pers
Antaranews.com
Tentang Kami
Logo Header Antaranews papua
Minggu, 11 Mei 2025
ANTARA News Papua
Logo Small Fixed Antaranews papua
  • Home
  • Nusantara
      • antaranews.com
      • Aceh/NAD
      • Bali
      • Bangka/Belitung
      • Banten
      • Bengkulu
      • Gorontalo
      • Jambi
      • Jawa Barat
      • Jawa Tengah
      • Jawa Timur
      • Kalimantan Barat
      • Kalimantan Selatan
      • Kalimantan Tengah
      • Kalimantan Timur
      • Kalimantan Utara
      • Kepulauan Riau
      • Kuala Lumpur
      • Lampung
      • Maluku
      • Megapolitan
      • NTB
      • NTT
      • Papua
      • Papua Barat
      • Riau
      • Sulawesi Selatan
      • Sulawesi Tengah
      • Sulawesi Tenggara
      • Sulawesi Utara
      • Sumatera Barat
      • Sumatera Selatan
      • Sumatera Utara
      • Yogyakarta
  • Nasional
    • BNPB: Status tanggap darurat banjir Jayawijaya sesuai prosedur kebencanaan

      BNPB: Status tanggap darurat banjir Jayawijaya sesuai prosedur kebencanaan

      Sabtu, 3 Mei 2025 15:07

      BNPB bantu Rp756,8 juta untuk korban banjir dan longsor Jayawijaya

      BNPB bantu Rp756,8 juta untuk korban banjir dan longsor Jayawijaya

      Jumat, 2 Mei 2025 15:27

      Kemensos bantu beras 10 ton untuk korban banjir bandang Jayawijaya

      Kemensos bantu beras 10 ton untuk korban banjir bandang Jayawijaya

      Rabu, 30 April 2025 17:54

      LKBN ANTARA berangkatkan 140 pembaca setia untuk mudik gratis tujuan Jawa Timur

      LKBN ANTARA berangkatkan 140 pembaca setia untuk mudik gratis tujuan Jawa Timur

      Minggu, 30 Maret 2025 0:49

      LKBN ANTARA bagi paket bingkisan Lebaran untuk warga di sekitar Pasar Baru

      LKBN ANTARA bagi paket bingkisan Lebaran untuk warga di sekitar Pasar Baru

      Rabu, 26 Maret 2025 19:09

  • Daerah
    • Kelompok masyarakat adat Samau mitra KKP awasi potensi perikanan Biak

      Kelompok masyarakat adat Samau mitra KKP awasi potensi perikanan Biak

      DPRK Biak minta pemda sediakan mobil kependudukan melayani warga kampung

      DPRK Biak minta pemda sediakan mobil kependudukan melayani warga kampung

      Pemkab Jayapura: Sinergisitas kunci kemajuan pembangunan di daerah

      Pemkab Jayapura: Sinergisitas kunci kemajuan pembangunan di daerah

      Satgas Keladi Sagu Polres Jayapura melakukan pemeriksaan kesehatan warga

      Satgas Keladi Sagu Polres Jayapura melakukan pemeriksaan kesehatan warga

      Pemkab Jayawijaya harap sekolah adat jaga nilai kearifan lokal

      Pemkab Jayawijaya harap sekolah adat jaga nilai kearifan lokal

  • Gaya Hidup
    • Pemkab Jayapura-Telkom sinergi bangun infrastruktur digital

      Pemkab Jayapura-Telkom sinergi bangun infrastruktur digital

      BMKG imbau warga Jayawijaya tetap waspada cuaca ekstrem

      BMKG imbau warga Jayawijaya tetap waspada cuaca ekstrem

      Pemkab Jayapura berangkatkan 119 calon haji ke Tanah Suci

      Pemkab Jayapura berangkatkan 119 calon haji ke Tanah Suci

      Pemprov Papua Pegunungan imbau warga waspadai cuaca ekstrem

      Pemprov Papua Pegunungan imbau warga waspadai cuaca ekstrem

      Disdik Biak ingatkan pengumuman kelulusan SMA/SMK tanpa coret baju

      Disdik Biak ingatkan pengumuman kelulusan SMA/SMK tanpa coret baju

  • Olahraga
    • PSBS Biak siap jamu Persis di Stadion Lukas Enembe

      PSBS Biak siap jamu Persis di Stadion Lukas Enembe

      Pemkab Jayapura dukung atlet disabilitas berkarya meraih prestasi

      Pemkab Jayapura dukung atlet disabilitas berkarya meraih prestasi

      PSBS Biak menang 2-0 di markas Persita Tangerang

      PSBS Biak menang 2-0 di markas Persita Tangerang

      PSBS Biak incar kemenangan jamu Barito Putera

      PSBS Biak incar kemenangan jamu Barito Putera

      PSBS Biak tahan imbang 1-1 lawan Malut United di Ternate

      PSBS Biak tahan imbang 1-1 lawan Malut United di Ternate

  • Hukum
    • Abujapi komitmen menjaga kamtibmas di Papua

      Abujapi komitmen menjaga kamtibmas di Papua

      Tim gabungan tangkap WN PNG bawa dua bungkus ganja di Skouw

      Tim gabungan tangkap WN PNG bawa dua bungkus ganja di Skouw

      Satgas Damai Cartenz patroli dialogis menyapa anak-anak di Kenyam

      Satgas Damai Cartenz patroli dialogis menyapa anak-anak di Kenyam

      Kapolda: Pengejaran napi kabur Lapas Nabire dilakukan profesional

      Kapolda: Pengejaran napi kabur Lapas Nabire dilakukan profesional

      KKP tangkap dua kapal asing ilegal dari Filipina di Perairan Biak-Papua

      KKP tangkap dua kapal asing ilegal dari Filipina di Perairan Biak-Papua

  • Politik
    • Kapendam XVII/Cenderawasih: KKB bernama Bumi Wolo tewas di Puncak Jaya

      Kapendam XVII/Cenderawasih: KKB bernama Bumi Wolo tewas di Puncak Jaya

      Kodam XVII Cenderawasih anjangsana ke panti asuhan sambut HUT ke-62

      Kodam XVII Cenderawasih anjangsana ke panti asuhan sambut HUT ke-62

      DPR Papua Tengah minta semua pihak mendukung enam program pemerintah

      DPR Papua Tengah minta semua pihak mendukung enam program pemerintah

      Kapolda Papua cek kesiapan Polres Kepulauan Yapen menjelang PSU Papua

      Kapolda Papua cek kesiapan Polres Kepulauan Yapen menjelang PSU Papua

      Gubernur: Pemprov membangun Papua Tengah mulai dari yang paling mendasar

      Gubernur: Pemprov membangun Papua Tengah mulai dari yang paling mendasar

  • Otonomi Khusus
    • Pemprov Papua turunkan tim medis melayani korban banjir Mamberamo Raya

      Pemprov Papua turunkan tim medis melayani korban banjir Mamberamo Raya

      BPN Papua: OPD Kabupaten Mimika harus pahami proses pengadaan tanah

      BPN Papua: OPD Kabupaten Mimika harus pahami proses pengadaan tanah

      Pj Gubernur ajak semua pihak bersama tingkatkan mutu pendidikan di Papua

      Pj Gubernur ajak semua pihak bersama tingkatkan mutu pendidikan di Papua

      Pemkab Jayapura: Festival Sejuta Hiloi 2025 angkat identitas budaya kuliner

      Pemkab Jayapura: Festival Sejuta Hiloi 2025 angkat identitas budaya kuliner

      Penjabat Gubernur lakukan pendataan komoditas unggulan di Papua

      Penjabat Gubernur lakukan pendataan komoditas unggulan di Papua

  • Ekonomi
    • Pemprov Papua ajak warga manfaatkan pemutihan pajak kendaraan

      Pemprov Papua ajak warga manfaatkan pemutihan pajak kendaraan

      Wabup Jayapura pesan produk lokal menjadi prioritas

      Wabup Jayapura pesan produk lokal menjadi prioritas

      Bupati Tolikara ajak warga gunakan \"PLN Mobile\"

      Bupati Tolikara ajak warga gunakan "PLN Mobile"

      Pemkab Jayapura perketat fokus penggunaan dana otsus Papua

      Pemkab Jayapura perketat fokus penggunaan dana otsus Papua

      Pemkot Jayapura: Penggunaan GPS agar nelayan tak ke perairan PNG

      Pemkot Jayapura: Penggunaan GPS agar nelayan tak ke perairan PNG

  • Internasional
    • Kedubes RI mendampingi proses hukum 35 nelayan di Port Moresby-PNG

      Kedubes RI mendampingi proses hukum 35 nelayan di Port Moresby-PNG

      Konsul RI Vanimo: Empat WNI dilaporkan ditahan di Penjara Daru PNG

      Konsul RI Vanimo: Empat WNI dilaporkan ditahan di Penjara Daru PNG

      Indonesia tidak akan izinkan bangun pangkalan militer asing di tanah air

      Indonesia tidak akan izinkan bangun pangkalan militer asing di tanah air

      Kemenlu RI pastikan Indonesia berkontribusi lebih di kawasan Pasifik

      Kemenlu RI pastikan Indonesia berkontribusi lebih di kawasan Pasifik

      Menlu Retno Marsudi apresiasi PNG bangun hubungan kuat dengan Indonesia

      Menlu Retno Marsudi apresiasi PNG bangun hubungan kuat dengan Indonesia

  • Artikel
    • Upaya Pemerintah menghadirkan akses pendidikan inklusi di Papua

      Upaya Pemerintah menghadirkan akses pendidikan inklusi di Papua

      Membongkar jaringan penyuplai senpi dan amunisi ke KKB di Tanah Papua

      Membongkar jaringan penyuplai senpi dan amunisi ke KKB di Tanah Papua

      Khulu dan Rimeahili prosesi etnik Sentani sambut paskah Papua

      Khulu dan Rimeahili prosesi etnik Sentani sambut paskah Papua

      \"Markisa\" oleh-oleh khas Papua Pegunungan yang digemari wisatawan

      "Markisa" oleh-oleh khas Papua Pegunungan yang digemari wisatawan

      PLN hadirkan \"listrik hijau\" daerah 3 T di Tanah Papua

      PLN hadirkan "listrik hijau" daerah 3 T di Tanah Papua

  • Foto
    • LKBN ANTARA latih foto untuk UMKM Bangka Belitung

      LKBN ANTARA latih foto untuk UMKM Bangka Belitung

      Agrowisata Stroberi Napua

      Agrowisata Stroberi Napua

      Bandar Udara Wamena

      Bandar Udara Wamena

      Digitalisasi di lingkungan sekolah

      Digitalisasi di lingkungan sekolah

      Antara Biro Papua bersilahturahmi dengan Pendam XVII/Cenderawasih

      Antara Biro Papua bersilahturahmi dengan Pendam XVII/Cenderawasih

  • Video
    • Lapas Nabire kelas IIB tegang saat olah TKP kaburnya tiga napi KKB

      Lapas Nabire kelas IIB tegang saat olah TKP kaburnya tiga napi KKB

      Yonif 501 bangun kedekatan dengan makan bersama warga Maybrat

      Yonif 501 bangun kedekatan dengan makan bersama warga Maybrat

      Pemprov Papua salurkan bantuan bagi korban banjir Mamberamo Raya

      Pemprov Papua salurkan bantuan bagi korban banjir Mamberamo Raya

      ISPA di Jayapura meningkat, Dinas Kesehatan imbau warga tidak merokok

      ISPA di Jayapura meningkat, Dinas Kesehatan imbau warga tidak merokok

      Program TMMD, Kodim 1701 sasar pembangunan fisik di Kampung terpencil

      Program TMMD, Kodim 1701 sasar pembangunan fisik di Kampung terpencil

Logo Header Antaranews papua

Sensasi lengket di tengah Hutan Sagu Huruwakha Jayapura

Oleh : Ika Pujiningrum Palimbunga/Virna P Setyorini id ekowisata,Fellowship EcoNusa,hutan sagu ,hutan sagu hutuwakha, Papua Senin, 14 Desember 2020 16:38 WIB

Image Print
Sensasi lengket di tengah Hutan Sagu Huruwakha Jayapura

Jeti kayu menuju kawasan Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha di Distrik Sentani, Jayapura, Papua. (ANTARA/Ika Pujiningrum Palimbunga)

Jakarta (ANTARA) - "Enggak apa-apa sudah, demi memikat untuk diikat," kata Mama Aline, diikuti senyum lepasnya, mengomentari harga papeda dan mujair kuah kuning spesial buatannya, yang memang dijual jauh lebih murah jika dibandingkan di restoran atau tempat makan lain di Papua.

Mama Aline, panggilan akrab dari Magrit Linda Tokoro, yang menginisiasi berdirinya Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha di Kampung Adat Yobeh, Distrik Sentani, Jayapura, Papua, itu memberi harga menu paket papeda dan mujair kuah kuning plus sambal dan tumis kangkung bunga pepayanya Rp35.000 per porsi.

"Walau sudah bosan berfoto, aduh demi papeda saya balik lagi," ujar Mama Aline, yang mencoba memperkirakan alasan wisatawan akan kembali lagi ke sana karena harga ekonomis menu spesialnya itu.

Ucapannya tidak salah, karena ternyata banyak wisatawan yang datang ke ekowisata hutan sagu yang baru diresmikan Bupati Jayapura Mathius Awoitauw pada 19 Agustus lalu itu, untuk menikmati papeda buatan Mama Aline, selain tentu saja ingin berfoto di lokasi-lokasi menarik yang telah ditata sedemikian rupa hingga terlihat "Instagramable".

Istimewanya lagi, wisatawan dapat merasakan sensasi menikmati masakan khas masyarakat pesisir di Papua dan Maluku yang bertekstur lengket, seperti lem itu, langsung di tengah kawasan Hutan Sagu Huruwakha yang masih asri, sambil memandang Danau Sentani.

Salah satu titik "Instagramable" di kawasan Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha di Distrik Sentani, Jayapura, Papua. (ANTARA/Ika Pujiningrum Palimbunga)

Inisiasi ekowisata

Sebuah pemikiran dalam dialek Papua yang berbunyi “Kalau dong bisa, kenapa tong tra bisa", yang artinya “Kalau mereka bisa, kenapa kita tidak bisa”, seperti memberikan energi positif untuk berinovasi bagi Mama Aline.

Mama Aline yang juga merupakan Ketua Kelompok Mama-mama Kampung Huruwakha mengatakan dirinya yang pertama mendapat ide untuk mengembangkan ekowisata di hutan sagu yang menjadi rumah sekaligus sumber penghasilan bagi Masyarakat Adat Kampung Yobeh. Belum lama diresmikan, kini lokasi itu sudah menjadi salah satu tujuan wisata favorit di Kabupaten Sentani.


Konsep Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha tetap memegang prinsip bahwa masyarakat lokal hidup dari sagu. Olahan dari teras batang rumbia yang lebih dikenal dengan pohon sagu itu sangat berarti bagi masyarakat Papua, khususnya bagi masyarakat lokal di Kampung Yobeh.


"Kerja sama yang baik membuahkan hasil yang baik pula," ujar perempuan paruh baya itu.


Festival yang rencananya akan diadakan setiap bulan itu tidak saja memberikan pengalaman, tetapi juga edukasi tentang sagu bagi wisatawan. Karena di sana mereka dapat melihat kondisi hutan sagu Kampung Adat Yobeh, bagaimana masyarakat membuat sagu, mulai dari proses penebangan pohon, membelah teras batang sagu menjadi beberapa bagian, menokoknya, memerasnya, hingga mengendapkannya untuk mendapatkan patinya, sampai akhirnya memperoleh sagu basah.

Pada saat yang sama, masyarakat di Kampung Adat Yobeh pun mendapat pengalaman dari festival itu, bahwa hutan sagu yang terjaga ternyata dapat memberikan manfaat jasa lingkungan melalui ekowisata sehingga mampu menjadi sumber ekonomi baru untuk peningkatan kesejahteraan bagi sekitar 300 jiwa dari 30 kepala keluarga di daerah itu, yang memang mayoritas hidupnya bergantung pada sagu.

Wisatawan hanya perlu membayar Rp10.000 per orang sebagai tiket masuk ke kawasan Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha dan dapat merasakan berjalan di antara rindangnya pohon sagu, menikmati pemandangan Danau Sentani, berfoto di titik-titik menawan yang "Instagramable".

Dan tentu saja merasakan sensasi menikmati papeda dari sagu segar yang diambil dan diproses di Kampung Adat Yobeh, plus mujair yang diambil dari Danau Sentani dan diolah menjadi menu ikan kuah kuning seharga Rp35.000 per porsi yang biasanya dihargai ratusan ribu rupiah untuk tiga hingga empat porsi.


Dalam festival itu ia melibatkan mama-mama dan remaja putri di Kampung Yobeh untuk membuat aneka olahan kuliner sagu dengan bimbingan dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Papua. Sementara bapak-bapak dan pemuda kampung diajak bersama-sama menokok sagu.

Olahan baru

Berkunjung ke Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha rasanya memang kurang lengkap jika tidak mencicipi pula setiap olahan dari bahan sagu. Berkat bimbingan dari BPTP Papua, kini mama-mama di Kampung Adat Yobeh semakin cemerlang dengan keahliannya "menyulap" sagu menjadi beragam jenis makanan.

Jala sagu dengan mujair kuah kuning plus acar mentimun dan irisan cabai segar menjadi menu baru yang ditawarkan sebagai hasil inovasi bersama BPTP Papua. Mama Aline mengatakan akan menjadikan masakan itu sebagai menu utama di kafe yang sedang dikembangkan di kawasan ekowisata tersebut, dengan harga per porsi sama dengan papeda.

Kepala Seksi Kerja sama dan Pelayanan Pengkajian BPTP Papua Mariana Ondikeleuw mengatakan balai mencoba melihat apa yang dibutuhkan masyarakat dan kerja sama dengan pemerintah setempat untuk memberikan pelatihan maupun diseminasi teknologi pangan yang telah mereka kembangkan.

"Salah satunya diversifikasi makanan dibumikan di masyarakat. Agar juga masyarakat tidak hanya makan papeda, tapi bisa mengolah bahan pangan lokal siap saji untuk konsumsi sendiri setiap hari maupun dipasarkan ke masyarakat luar," ujar Mariana.

Menurut dia, ada nilai tambah yang diberikan pada sagu setelah mama-mama di daerah itu mendapat pelatihan. Kini mereka juga bisa membuat biskuit, cake, brownis dari tepung sagu, kembang goyang, mi sagu, bahkan mereka memproduksi tepung sagu yang sudah dipasarkan di Jayapura dengan kisaran harga Rp25.000 sampai dengan Rp35.000 per kilogram (kg).

Semua pelatihan yang diberikan, ia mengatakan berdasarkan permintaan dari masyarakat di Kampung Adat Yobeh. Sehingga kini mereka mulai dapat merasakan manfaatnya.

“Satu hari jualan saya dapat untung Rp550.000. Jualan jala sagu saja,” kata salah satu anggota Kelompok Mama-mama Kampung Huruwakha, Mama Welka Felle, yang juga berharap agar festival sagu di daerahnya benar-benar dapat rutin dilaksanakan sehingga masyarakat dapat terus berpartisipasi.

Mengolah sagu

Proses tebang pohon sagu di Kampung Adat Yobeh biasanya dilaksanakan selama tiga hari. Masyarakat di sana biasanya membagi beberapa bagian batang sagu yang sebelumnya telah ditebang, sebelum dikupas kulitnya dan kemudian diparut batangnya.


Cara masyarakat di Kampung Yobeh memarut batang sagu sudah cukup modern sehingga mempercepat proses tokok sagu. Hasil endapan berupa pati sagu kemudian diremas dengan cara tradisional.

Hasilnya berupa tepung sagu basah yang kemudian masih harus diendapkan hingga mendapatkan tepung sagu yang berkualitas, kata Mama Aline. Biasanya proses pengendapannya memakan waktu seharian.

Masyarakat di Kampung Adat Yobeh biasanya juga menjual tepung sagu basah ke pasar-pasar tradisional. Mereka menjualnya seharga Rp250.000 sampai dengan Rp300.000 per karung.

Untuk satu pohon sagu biasanya mereka dapat menghasilkan enam sampai dengan tujuh karung tepung sagu basah, dengan proses tokok sagu bisa mencapai waktu dua hingga tiga hari, tergantung pada alat dan jumlah pekerja.

Kerja sama masyarakat saat menokok sagu mencerminkan kekompakan dan sikap gotong royong di antara warga Kampung Yobeh, ujar Mama Aline.


Hidup dari sagu

Filosofi “Hidup dari Sagu” memberikan arti bahwa sagu menjadi jantung hidup bagi Masyarakat Adat Kampung Yobeh karena setiap bagian tanaman sangat berarti bagi kehidupan mereka.

Mama-mama di Kampung Yobeh bercerita bahwa setiap bagian dari pohon sagu sangat bermanfaat. Bagian daun sagu mereka anyam untuk dijadikan atap, kulit pohonnya dijadikan lantai, batang pohon sagu dapat pula dijadikan tiang rumah yang keseluruhannya dapat bertahan hingga 10 tahun, sedangkan pati sagu dan ulat sagu dijadikan sumber makanan mereka.

Dulu rumah-rumah yang dibuat dari pohon sagu itu yang ditempati hampir oleh seluruh masyarakat Sentani, namun perkembangan zaman mengubah kebiasaan itu, sehingga masyarakat beralih menggunakan bahan kayu lain.

"Itulah sebabnya sagu menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat lokal di Papua," ujar Mama Aline.

Ekowisata Hutan Sagu Huruwakha memberikan warna baru untuk pariwisata Jayapura. Bukan hanya sensasi menikmati lengketnya papeda di tengah hutan sagu, ilmu dari kearifan masyarakat Kampung Yobeh melindungi hutan sagu pun bisa dibawa pulang.


* Ika Pujiningrum Palimbunga, Vlogger/Blogger dari Jayapura, Papua, salah satu pemenang Journalist Fellowship EcoNusa yang dilaksanakan bersama ANTARA untuk isu hutan.


Editor: Muhsidin
COPYRIGHT © ANTARA 2025
  • facebook
  • Twitter
  • Whatsapp
  • pinterest
Cetak

Berita Terkait

Pemprov Papua terus kembangkan ekowisata sembilan kabupaten/kota

Pemprov Papua terus kembangkan ekowisata sembilan kabupaten/kota

Rabu, 23 April 2025 2:39

Pj Gubernur sebut momen HPSN 2025 hidupkan ekowisata Papua

Pj Gubernur sebut momen HPSN 2025 hidupkan ekowisata Papua

Sabtu, 22 Februari 2025 0:02

Pemprov Papua mendorong pemanfaatan hutan untuk ekowisata

Pemprov Papua mendorong pemanfaatan hutan untuk ekowisata

Jumat, 21 Februari 2025 16:46

Pemkab Jayapura membangun infrastruktur penunjang objek wisata

Pemkab Jayapura membangun infrastruktur penunjang objek wisata

Minggu, 2 Februari 2025 2:31

Melestarikan hutan adat di Jayapura jadi ekowisata

Melestarikan hutan adat di Jayapura jadi ekowisata

Jumat, 31 Januari 2025 17:16

Disbudpar Jayapura: Pemantauan Burung Cenderawasih objek wisata kelas dunia

Disbudpar Jayapura: Pemantauan Burung Cenderawasih objek wisata kelas dunia

Jumat, 31 Januari 2025 3:21

Pemprov Papua bangun kerja sama pariwisata dengan Papua Pegunungan

Pemprov Papua bangun kerja sama pariwisata dengan Papua Pegunungan

Kamis, 30 Januari 2025 21:11

Pemkab Biak siapkan Ekowisata Mangrove Ruar meriahkan STC 2023

Pemkab Biak siapkan Ekowisata Mangrove Ruar meriahkan STC 2023

Rabu, 25 Oktober 2023 14:58

  • Terpopuler
Pemprov Papua Pegunungan berharap apoteker berperan tingkatkan kesehatan

Pemprov Papua Pegunungan berharap apoteker berperan tingkatkan kesehatan

Pemkab Jayawijaya mendorong pengelolaan retribusi sampah lebih optimal

Pemkab Jayawijaya mendorong pengelolaan retribusi sampah lebih optimal

Kapolda: Pengejaran napi kabur Lapas Nabire dilakukan profesional

Kapolda: Pengejaran napi kabur Lapas Nabire dilakukan profesional

Kapendam XVII/Cenderawasih: KKB bernama Bumi Wolo tewas di Puncak Jaya

Kapendam XVII/Cenderawasih: KKB bernama Bumi Wolo tewas di Puncak Jaya

Pemkab Jayapura: Sinergisitas kunci kemajuan pembangunan di daerah

Pemkab Jayapura: Sinergisitas kunci kemajuan pembangunan di daerah

  • Top News
KKP tangkap dua kapal asing ilegal dari Filipina di Perairan Biak-Papua

KKP tangkap dua kapal asing ilegal dari Filipina di Perairan Biak-Papua

Pemkab Biak dukung KKP tertibkan kapal ikan asing ilegal perairan Biak

Pemkab Biak dukung KKP tertibkan kapal ikan asing ilegal perairan Biak

Pemprov Papua turunkan tim medis melayani korban banjir Mamberamo Raya

Pemprov Papua turunkan tim medis melayani korban banjir Mamberamo Raya

Kapolda Papua cek kesiapan Polres Kepulauan Yapen menjelang PSU Papua

Kapolda Papua cek kesiapan Polres Kepulauan Yapen menjelang PSU Papua

BMKG imbau warga Jayawijaya tetap waspada cuaca ekstrem

BMKG imbau warga Jayawijaya tetap waspada cuaca ekstrem

Video

Lapas Nabire kelas IIB tegang saat olah TKP kaburnya tiga napi KKB

Lapas Nabire kelas IIB tegang saat olah TKP kaburnya tiga napi KKB

Logo Footer Antaranews papua
papua.antaranews.com
Copyright © 2025
  • Home
  • Terkini
  • Top News
  • Terpopuler
  • Nusantara
  • Nasional
  • Daerah
  • Gaya Hidup
  • Olahraga
  • Hukum
  • Politik
  • Gaya Hidup
  • Otonomi Khusus
  • Ekonomi
  • Internasional
  • Artikel
  • Foto
  • Video
  • Artikel
  • Ketentuan Penggunaan
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • BrandA
  • ANTARA Foto
  • Korporat
  • PPID
  • www.antaranews.com
  • Antara Foto
  • IMQ
  • Asianet
  • OANA
notification icon
Dapatkan Berita Terkini khusus untuk anda dengan mengaktifkan notifikasi Antaranews.com