Jayapura (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, menyatakan ekowisata pemantauan Burung Cenderawasih atau yang dikenal Isyo Hills Rephang Muaif, menjadi objek wisata kelas dunia yang ada di daerah ini.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura Benyamin Yarisetouw di Sentani, Kamis, mengatakan pemerintah mengapresiasi langkah positif yang dimulai oleh masyarakat adat Suku Namblong.
"Suatu kebanggaan karena ada objek wisata berkelas dunia yang dikelola langsung oleh masyarakat adat. Ini menunjukkat masyarakat adat setempat sangat kreatif dan inovatif memanfaatkan kekayaan alam yang ada, dengan tetap mengutamakan perlindungan alam," katanya.
Menurut pendiri ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif, Alex Waisimon, dirinya terpanggil untuk pulang ke kampung halamannya guna mengajak masyarakat Suku setempat dalam menjaga serta memelihara alam sebagai warisan leluhurnya.
"Sebelumnya saya bekerja di Korea, tetapi karena ada gejolak dalam batin yang mengharuskan saya pulang kembali ke kampung halaman, dengan harapan dapat memberdayakan masyarakat dan merawat alam ciptaan Tuhan," katanya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya bersama keluarga mengelola ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif yang berada di Kampung Yenggu Lama dan Yenggu Baru, di Distrik Nimboran dengan luasan lahan mencapai 16 hektare.
"Saya memulainya pada 2015 hingga saat ini di 2025 memasuki tahun ke 10, dan selama kurun waktu tersebut telah melayani ribuan pengunjung domestik dan mancanegara," ujarnya.
Dia menambahkan dirinya memberdayakan masyarakat Suku Namblong dalam mengelola ekowisata tersebut. Sebanyak 13 karyawannya tidak menempuh pendidikan formal tetapi dapat diandalkan dalam melayani pengunjung karena telah dibekali ilmu dan berkaitan dengan tugas fungsi masing-masing.
"Ada 15 karyawan disini, dua orang sarjana sedangkan 13 lainnya adalah anak-anak yang tidak bersekolah yang kami bimbing untuk mengelola ekowisata Isyo Hills Rephang Muaif sesuai departemen masing-masing," katanya.