Pontianak (ANTARA) - Atlet wushu kontingen Kalimantan Barat, Andri Noviardi memantapkan latihan kardio atau aerobik untuk penguatan jantung dan paru-paru agar oksigen yang keluar saat bertanding dapat terkontrol dengan baik pada Pekan Olah Raga Nasional (PON) XX Papua.
"Pelatihan kardio atau aerobik ini penting dilakukan buat mengontrol oksigen yang keluar saat pertandingan nanti, karena mengatur ritme nafas saat bertanding penting. Sebab saat pertandingan jantung akan berpacu kencang sehingga perlu diatur," kata Andri, Senin.
Andri akan turun di kelas sanda 65 kilogram. Kategori sanda akan membutuhkan fisik yang kuat, karena ia yakin dirinya akan bertemu lawan yang tidak mudah.
Selain penguasaan teknik pukulan, tendangan dan bantingan, melatih nafas agar tetap terkontrol saat bertanding sangat penting dilakukan, katanya.
"Dalam pertandingan nanti, saya akan memainkan dua ronde. Namun jika dalam dua ronde itu, skor seri, maka pertandingan akan dilanjutkan di ronde ketiga. Mudah-mudahan di pertandingan nanti bisa menang dan dari informasi yang didapat, total ada delapan peserta yang turun di kelas 65 kilogram, dan persaingan sudah pasti ketat," katanya.
Pada PON XX Papua ini, Kalimantan Barat menurunkan tiga atlet terbaiknya yaitu Teguh Dwi Wardana, Andri Noviardi dan Syella Nastasha. Ketiga atlet itu turun di dua nomor, yaitu sanda dan taolu.
Berita Terkait
Dinas Olahraga dan Pemuda Papua sebut realisasi PAD mencapai Rp2 miliar
Selasa, 29 Oktober 2024 15:42
Kejati Papua amankan dana dugaan korupsi PON XX Rp6,4 miliar
Sabtu, 12 Oktober 2024 0:11
Pj Gubernur Papua: Bonus PON dan Peparnas diberikan awal 2025
Senin, 7 Oktober 2024 19:57
Menembak-Atlet Papua Fanny Wulandari raih medali Perak trap PON XXI
Kamis, 19 September 2024 2:42
Hoki outdoor putra Papua masih optimistis hadapi dua pertandingan PON
Jumat, 13 September 2024 19:38
PON XXI-Atlet panahan Papua Catur Nugroho tembus final divisi compound putra
Kamis, 12 September 2024 15:40
Muaythai Papua raih dua medali emas PON XXI
Rabu, 11 September 2024 8:00
Binaraga Papua hanya andalkan keajaiban atlet
Minggu, 8 September 2024 19:25