Jakarta (ANTARA) - Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam penanganan kanker mulai dari standar kualitas pelayanan kanker dan sumber daya manusia (SDM) yang belum merata hingga rendahnya upaya skrining dan deteksi dini.
dr. Awal Prasetyo, M.Kes, Sp.THT-KL, MARS, selaku Ketua Bidang Organisasi YKI Jawa Tengah mengatakan bahwa tantangan terbesar dalam penanggulangan kanker di Indonesia adalah semakin meningkatnya jumlah penderita kanker dan tingginya kasus stadium lanjut saat pertama kali didiagnosis.
"Rendahnya skrining dan deteksi dini pada pasien kanker ini menyebabkan tingginya angka mortalitas," kata Awal Prasetyo dalam diskusi daring, Kamis.
Awal juga mengatakan bahwa akses dan fasilitas kesehatan yang mampu memberikan layanan kanker dan sebaran dokter ahli kanker di Indonesia masih belum merata.
Selain itu, kata Awal, animo masyarakat untuk berobat kanker ke luar negeri masih tinggi karena mereka meyakini bahwa hasil pengobatan dan kualitas yang mereka dapatkan bisa lebih baik dibanding berobat di dalam negeri.
Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Koord. Jawa Tengah dr. Eko Adhi Pangarsa, Sp.PD-KHOM, mengatakan, pelayanan kesehatan di Indonesia saat ini hanya menyediakan 1,18 tempat tidur per 1000 orang penduduk.
"Dari jumlah tersebut, Indonesia masih tertinggal jika dibandingkan negara lain yang menyediakan 3,3 tempat tidur per 1000 penduduk," ujar Eko dalam acara virtual, Kamis.
"Dari data yang ada terjadi pengeluaran dana sebesar 11,5 miliar dolar AS (sekitar Rp165 triliun) ke luar negeri untuk pengobatan dan kanker merupakan alasan kedua WNI berobat ke luar negeri," kata Eko menambahkan.
Untuk mengatasi hal tersebut, Eko menilai bahwa perlu adanya peran serta pemerintah pusat dengan membentuk regulasi yang mengatur sistem kerja organisasi penyelenggara layanan kesehatan kanker dan membentuk badan negara pengendalian kanker sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO) lewat program National Cancer Control.
"Selain itu, perlu adanya pengembangan jejaring atau stratifikasi layanan kanker menuju terciptanya sistem jejaring kanker nasional yang optimal, komprehensif, dan cost effectiveness," tambahnya.
Kemudian, lanjut dia, peran serta pemerintah daerah juga diperlukan dalam membuat kebijakan dan strategi pengendalian kanker, termasuk peningkatan upaya skrining dan deteksi dini serta penguatan fasilitas kesehatan.
Eko juga berharap pemerintah dapat mendukung peran komunitas pasien kanker yang terlibat langsung dalam pengendalian kanker di tingkat masyarakat dengan tiga area kerjanya, yaitu pendampingan pasien, edukasi masyarakat, dan penyampaian aspirasi untuk perbaikan pelayanan kanker.
"Orkestrasi semua stakeholder ini sangat penting, sehingga kita mampu menurunkan angka kejadian atau fatalitas serta memperbaiki angka harapan hidup penderita kanker di negara kita," tutup Eko.
Berita Terkait
![RSUD Jayapura mencatat 100 pasien kanker lakukan kemoterapi setiap bulan](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2023/11/22/IMG-20231122-WA0040_1.jpg)
RSUD Jayapura mencatat 100 pasien kanker lakukan kemoterapi setiap bulan
Kamis, 23 November 2023 1:59
![RSUD Jayapura miliki peralatan deteksi kanker paru versi terbaru](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2023/09/06/IMG-20230901-WA0103_copy_1200x800_1.jpg)
RSUD Jayapura miliki peralatan deteksi kanker paru versi terbaru
Rabu, 6 September 2023 16:14
![Pakar gizi: Minyak sawit merah tekan risiko potensi kanker](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2022/02/21/20220221-kelapa-sawit_1.jpg)
Pakar gizi: Minyak sawit merah tekan risiko potensi kanker
Sabtu, 26 Maret 2022 21:35
![Dokter sarankan periksa darah berkala mendeteksi kanker usus besar](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2022/02/26/medical-g38f327e7b_1280.jpg)
Dokter sarankan periksa darah berkala mendeteksi kanker usus besar
Sabtu, 26 Februari 2022 17:16
![Dokter spesialis ingatkan pentingnya kenali faktor risiko kanker usus besar](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2022/02/26/old-man-gc5cae5ad6_1280.jpg)
Dokter spesialis ingatkan pentingnya kenali faktor risiko kanker usus besar
Sabtu, 26 Februari 2022 17:12
![Pencegahan penyakit kanker bukan hanya tanggung jawab pemerintah](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2022/02/12/IMG-20220212-WA0002_copy_1024x684.jpg)
Pencegahan penyakit kanker bukan hanya tanggung jawab pemerintah
Sabtu, 12 Februari 2022 16:48
![Regulasi tembakau alternatif bantu tekan prevalensi perokok](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2021/12/21/non-smoker-2367409_1280-1.jpg)
Regulasi tembakau alternatif bantu tekan prevalensi perokok
Selasa, 21 Desember 2021 8:41
![Pentingnya mendeteksi dini kanker paru](https://cdn.antaranews.com/cache/270x180/2021/12/19/pexels-anna-tarazevich-8016901.jpg)
Pentingnya mendeteksi dini kanker paru
Minggu, 19 Desember 2021 12:48