Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua melatih warga atau petani tradisional di wilayah setempat memanfaatkan kultivator mini untuk membajak dan menggemburkan tanah lahan pertanian.
Pejaba Dinas Pertanian Jayawijaya Marinus Kosay di Wamena, Selasa, mengatakan kultivator itu lebih banyak digunakan untuk lahan kering atau berbeda dengan traktor tangan yang lebih banyak digunakan di lahan basah.
"Kita ajarkan mereka cara menggunakan kultivator. Kultivator ini bisa digunakan oleh laki-laki maupun perempuan," katanya.
Alat Kultivator, menurut Marinus, bisa saja digunakan di lahan basah namun tidak di tempat berlumpur dalam sebab bisa mengakibatkan mesin tenggelam.
Pemerintah melakukan pengadaan kultivator sebab petani di Kabupaten Jayawijaya terbiasa dengan budi daya ubi jalar. Ubi jalar merupakan makanan pokok masyarakat asli Jayawijaya.
"Kultivator ini sangat membantu untuk budi daya ubi jalar. Tetapi sebenarnya alat ini tidak hanya untuk budi daya ubi jalar saja, semua komoditi bisa, tergantung pemanfaatan dari petani lahan itu diperuntukan untuk apa,"katanya.
Kultivator cakar baja merek honda itu membajak dan langsung menggemburkan tanah, termasuk membuat drainase sekalian.
Sebelumnya pemerintah melatih petani di Kampung Musatfak Distrik Pigusi agar bisa mengoperasikan traktor tangan untuk mendukung pembukaan lahan persawahan.