Wamena (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, Papua Natalis Mumpu menegaskan, pemerintah akan menganti kepala sekolah yang meninggalkan tugas.
"Pergantian kepala sekolah tinggalkan tugas sudah dilakukan pemerintah di SMP Asologaima,"tegas Kadis Pendidikan Natalis Mumpu di Wamena, Jumar, saat mengecek pembelajaran siswa di sekolah.
Diakuinya, hasil pengecekan di sekolah ditemukan sejumlah guru di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua dilaporkan memilih tidak mengajar karena kepala sekolah tidak transparan terhadap dana-dana bantuan yang diterima sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Jayawijaya Natalis Mumpu mengatakan akibat kurang transparan masalah pendanaan banyak guru yang masuk berada di sekolah namun tidak mau menjalankan tugasnya.
"Ini kendala yang kami temui sehingga penyaluran anggaran akan kami ubah sistemnya," kata Natalis.
Mantan kepala distrik itu mengatakan sejumlah sekolah juga tidak terawat sebab rumput hampir sama tinggi dengan bangunan sekolah.
"Masyarakat dan komite sekolah juga menyampaikan bahwa sekolah tidak berjalan karena kepala sekolah tidak aktif atau tidak berada di tempat," katanya.
Alasan lain yang mengakibatkan proses pembelajaran di daerah pinggiran yang bebas COVID-19 tidak berjalan adalah, guru beralasan tidak memiliki rumah dinas.
"Namun kami lihat ini bukan alasan untuk tidak melaksanakan tugasnya. Kepala sekolah bersama guru harus ada di sekolah dan pembelajaran harus tetap berjalan," katanya.
Pemerintah akan mengganti kepala-kepala sekolah yang meninggalkan tugas dan hal itu sudah dilakukan di salah satu SMP di Distrik Asologaima.
Kepala sekolah bersangkutan diganti oleh bupati setelah dalam kunjunganya ke sekolah tersebut, siswa menyampaikan bahwa kepala sekolah tidak aktif.
"Laporan ini (SMP Asologaima) didengar langsung bupati dari siswa. Pergantian itu sebenarnya sebagai contoh bagi dinas pendidikan, sehingga apa yang dilakukan kepala daerah diikuti oleh dinas,"katanya.