Jayapura (ANTARA) - Kapolres Yalimo AKBP Herman Napitupulu mengaku, pelaku pembakaran yang terjadi di Elelim, Sabtu (22/1) diduga karena menolak pelaksanaan pemungutan suara ulang (PSU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
"Memang ada indikasi para pelaku melakukan pembakaran karena menolak pelaksanaan PSU yang dijadwalkan Rabu (26/1) mendatang. Anggota masih melakukan penyelidikan guna mengungkap secara pasti penyebab pembakaran tersebut," kata AKBP Napitupulu saat dihubungi ANTARA dari Jayapura, Minggu.
Napitupulu mengaku anggotanya sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pengamanan.
Tercatat dua rumah yang dibakar dan masing-masing memiliki empat kamar hingga yang terbakar seluruhnya delapan pintu, jelas Kapolres Yalimo AKBP Napitupulu.
Sebelumnya pada 29 Juni 2021, sesaat setelah pengumuman dari Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa pilkada yang memutuskan dilaksanakannya PSU dan mengugurkan calon bupati Er Dabi sehingga tidak dapat mengikuti PSU sekelompok warga melakukan aksi pembakaran perkantoran dan rumah warga.
Akibatnya 1.137 orang mengungsi dan kerugian mencapai Rp 324 miliar.
Berita Terkait
Kondisi kamtibmas Yalimo usai pleno rekapitulasi PSU kondusif
Senin, 31 Januari 2022 19:53
Nahor-Jhon unggul perolehan suara pada PSU Yalimo
Senin, 31 Januari 2022 11:55
Brimob Nusantara patroli antarkabupaten antisipasi keamanan PSU Yalimo
Kamis, 27 Januari 2022 3:32
PSU Pilkada Kabupaten Yalimo berlangsung aman
Kamis, 27 Januari 2022 3:31
Ketua KPU RI pantau PSU Pilkada Yalimo
Rabu, 26 Januari 2022 17:08
Dandim 1702 bersama Pejabat Bupati Yalimo cek kesiapan logistik PSU
Rabu, 26 Januari 2022 8:11
Bawaslu Yalimo siapkan 327 pengawas lapangan pastikan PSU pilkada jujur
Rabu, 26 Januari 2022 2:28
Kodam XVII/Cenderawasih dukung Polri sukseskan PSU Pilkada Yalimo
Rabu, 26 Januari 2022 2:25