Melbourne (ANTARA) - Perdana Menteri Papua Nugini James Marape dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah ia tiba di Beijing pada Kamis (10/1) dalam rangka menghadiri pembukaan Olimpiade Musim Dingin, kata kantornya, Minggu.
Berdasarkan perkembangan tersebut, kata kantor PM Papua Nugini, Marape pekan depan tidak jadi berangkat ke Prancis untuk mengikuti pertemuan puncak Indo-Pasifik.
"Perdana Menteri sekarang akan membatalkan rangkaian lawatan ini ke Prancis karena pembatasan COVID-19, hasil pengujian yang dilakukan setelah tiba di Beijing pada Kamis petang positif," kata kantor Marape di Facebook.
Kantor PM menambahkan bahwa Marape dijadwalkan berangkat kembali ke Papua Nugini pada Minggu, namun kantor tersebut tidak memberikan keterangan lebih perinci soal kondisi PM.
Menurut pernyataan yang dipasang di laman Pusat Nasional untuk Pengendalian COVID-19 Papua Nugini, Marape sudah mendapatkan suntikan dosis penguat (booster) vaksin COVID-19, yaitu pada 24 Januari.
Pada Sabtu (5/2) ketika berada di Beijing, Marape melakukan pertemuan secara virtual dengan Perdana Menteri China Li Keqiang untuk membahas upaya memperkuat kerja sama ekonomi, kata kantor PM Marape.
Menurut pernyataan bersama yang dipublikasikan oleh kedutaan besar China di Amerika Serikat pascapertemuan itu, kedua pemimpin sepakat untuk meningkatkan kerja sama antara lain dalam perdagangan, investasi, energi, serta sumber daya dan infrastruktur.
Marape pada awalnya dijadwalkan berangkat dari Beijing menuju Prancis untuk menghadiri One Ocean Summit di negara itu pada 9-11 Februari.
Pertemuan puncak tersebut diselenggarakan terkait jabatan Prancis sebagai ketua Dewan Uni Eropa. Pertemuan juga didukung oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Marape sebelumnya juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, kata kantor PM Papua Nugini awal pekan ini.
Sumber: Reuters