Komjen Pol Boy Rafli Amar dianugerahi penghargaan Pro Eksistensi karena dinilai mampu menciptakan Papua aman dan damai saat menjadi Kapolda Papua pada 2017-2018.
“Beliau sangat layak mendapat penghargaan Pro Eksistensi,” Ketua Badan Musyawarah Antargereja Lembaga Keagamaan Kristen (Bamag LKK) Indonesia Pendeta Agus Susanto dalam keterangannya diterima di Jakarta Sabtu.
Penghargaan diberikan Badan Musyawarah Antargereja Lembaga Keagamaan Kristen (Bamag LKK) Indonesia, di Kota Batu, Malang.
Agus Susanto menyatakan keberhasilan Boy Rafli di Papua karena berkat pendekatan dialogis dan humanis kepada masyarakat Papua.
"Ada aksi nyata yang dilakukan Pak Boy untuk menciptakan Papua yang damai dan aman,” kata Agus Susanto.
Agus Susanto mencontohkan pendirian Kampung ATM (aman tentram mandiri) yang dilakukan Boy Rafli di Papua. Dengan jargon tersebut, menurut dia pendekatan lunak membuat suasana Papua menjadi kondusif.
"Satu hal lagi, dalam penegakan hukum juga didasari dengan kearifan lokal terhadap Orang Asli Papua," kata Agus.
Pro Eksistensi sendiri menurut dia berarti keterbukaan sosial dalam perjumpaan dengan siapapun, baik personal maupun kelompok.
Pro Eksistensi sendiri menurut dia berarti keterbukaan sosial dalam perjumpaan dengan siapapun, baik personal maupun kelompok.
Boy Rafli Amar yang kini menjabat Kepala Badan Penanggulangan Terorisme (BNPT) saat dimintai tanggapan menyebutkan dalam menjaga perdamaian di Papua, ia memang selalu membuka ruang dan membangun kedekatan dengan semua unsur masyarakat.
"Kiat harus membuka ruang untuk membangun kedekatan, agar masyarakat simpati dan kemudian tumbuh empati. Dengan demikian tercipta lah perdamaian dan kerukunan di masyarakat," ujar Boy.