Sorong (ANTARA) - Deputi Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemendagri Paulus Waterpauw meninjau potensi perikanan di Pulau Fani Raja Ampat, Papua Barat, yang merupakan pulau terluar perbatasan Indonesia dan Negara Palau, Jumat.
Mengunjungi pulau terluar di Distrik Ayau Kabupaten Raja Ampat itu, Paulus Waterpauw didampingi Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Laut Sriyanto.
Rombongan mantan Kepala Badan Intelijen Keamanan (Kabaintelkam) Polri itu disambut Letnan Supriadi dari TNI Angkatan Laut bersama anggotanya yang bertugas menjaga pulau terluar berbatasan langsung dengan negara Palau tersebut.
Berdialog dengan Prajurit TNI AL, Paulus Waterpauw menanyakan berbagai hal yang telah dilakukan dan menggali informasi terkait potensi kelautan di Pulau Fani.
Dialog berlangsung hangat dan penuh keakraban, di mana Paulus Waterpauw dengan gayanya yang khas memberikan semangat prajurit TNI AL yang setia menjaga pulau terluar.
“Saya Asisten Dua BNPP dan Perwakilan Daerah Papua Barat, kita datang ke Pulau Fani ini banyak menemukan kendala dan hambatan. Kami sudah mencatat karena tugas kami belanja masalah. Kami akan kembali dan berkoordinasi dengan kementerian terkait,” ujarnya.
Paulus Waterpauw berpesan kepada prajurit penjaga pulau terluar perbatasan agar tetap menjaga kesehatan dan tetap semangat.
“Tetap semangat, kuat, jaga kesatuan, dan persatuan. Tunjukkan bahwa pemerintah itu hadir bagi masyarakat di pulau terluar," tambah dia
Berita Terkait
PLN Papua beri bantuan bangun sekolah alam Rumah Bakau Jayapura
Sabtu, 23 November 2024 1:59
Pemkot Jayapura panen raya padi Koya Barat
Senin, 11 November 2024 18:28
Perum Bulog Papua serap 12.511 ton beras petani Merauke
Selasa, 5 November 2024 2:01
Perum Bulog Papua: Penyaluran bantuan pangan beras capai 41 persen
Jumat, 1 November 2024 16:24
Kanwil DJP Papua dan Maluku kunjungi Kampus Uncen Jayapura
Kamis, 31 Oktober 2024 16:17
Perum Bulog Papua pastikan ketersediaan beras cukup jelang pilkada dan Natal
Rabu, 30 Oktober 2024 21:23
PLN Papua beri bantuan sambungan listrik 136 penerima manfaat
Kamis, 15 Agustus 2024 16:26
Komnas HAM Papua berharap Polda Papua Barat ungkap penembakan warga
Rabu, 7 Agustus 2024 19:13