Wamena (ANTARA) - Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menyatakan ada sekitar 4.000 pengusaha konstruksi yang tersebar di kabupaten-kota seluruh Provinsi Papua siap menyesuaikan diri dengan regulasi-regulasi baru yang dikeluarkan pemerintah dan bersaing secara digital.
Ketua Gapensi Provinsi Papua, Rudi Waromi saat di Wamena, Papua, Selasa, mengatakan dari hasil berkoordinasi dengan pengusaha di kabupaten-kabupaten di Papua, mereka menyatakan siap menyesuaikan diri dengan era digital.
"Orang bertanya kepada saya, kita siap, saya bilang kita siap. Ada 4.000 pengusaha kita di seluruh Papua. Hampir 96 persen pengusaha kecil, yang tiga persen orang Papua. Mereka di Tolikara, Yahukimo, Jayawijaya bilang bisa, mereka punya sertifikat digital," katanya.
Dengan perubahan digitalisasi saat ini kata dia, pengusaha tidak lagi membawa tas berisikan kertas atau surat-surat untuk dimasukkan ke pemerintah.
"Seluruh dokumen kita diatur digitalisasi. Ke depan seluruh anggota kami tidak datang ke pemerintah dengan membawa berkas di dalam tas lagi. Yang namanya pengusaha jasa konstruksi tidak jalan membawa berkas lagi di dalam tas. Seluruh berkas ter-verifikasi di dalam portal pemerintah daerah, baik di ULP, pokja-pokja," katanya.
Ia mengatakan tantangan digital memang tidak mudah bagi daerah-daerah dengan layanan internet yang terbatas. Namun Gapensi tetap memberikan pendampingan kepada anggota agar mampu menyesuaikan diri.
"Ke depan tantangan kita sebagai pengusaha tidak gampang, tetapi tidak juga susah," katanya.
Sebelumnya Ketua Gapensi Kabupaten Jayawijaya, Fred Huby mengharapkan dukungan pemerintah bagi pengusaha Jayawijaya dalam hal penyediaan layanan internet yang memadai.
Fred mengatakan, untuk mengunduh berkas, mereka harus melakukannya di Kota Jayapura sebab layanan internet sangat bagus di sana.