Biak (ANTARA) - Satgas Pengawasan BBM Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua menyebut telah ada sekitar pemilik 500 kendaraan mobil yang sudah mendaftar layanan aplikasi MyPertamina untuk membeli bahan bakar bersubsidi jenis pertalite dan solar bagi kendaraan mereka.
"Pemerintah juga sudah mulai melakukan uji coba aplikasi MyPertamina untuk kendaraan membeli BBM jenis pertalite serta solar," ujar Ketua Satgas Pengawasan BBM Pemkab Biak Numfor Yubelius Usior menjawab Antara di Biak, Papua, Jumat.
Yubelius Usior mengatakan, dengan mendaftar di aplikasi MyPertamina, maka juga akan diperoleh berbagai kemudahan kepada masyarakat pemilik kendaraan dalam membeli BBM bersubsidi.
Ketua Satgas BBM Biak mencontohkan, aplikasi MyPertamina dapat dimanfaatkan para penggunanya untuk pembayaran elektronik atau e-payment dengan menggunakan QR Code.
"Hal ini dapat dilakukan saat melakukan transaksi di SPBU atau Merchant yang telah bekerja sama dengan Pertamina," ujar Yubelius Usior.
Diakuinya, fungsi utama dari aplikasi MyPertamina adalah untuk membayar bahan bakar minyak dengan cara nontunai.
Sedangkan fungsi lain aplikasi MyPertamina, lanjutnya, setiap pengguna manfaatkan mengisi BBM subsidi jenis Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum.
Selain bermanfaat untuk menunjang transaksi pembelian BBM, menurut Usior, aplikasi MyPertamina digital ini untuk mendata masyarakat agar penyaluran BBM bersubsidi ke depan bisa lebih tepat sasaran.
"Hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan potensi terjadinya penyelewengan atau kasus penyalahgunaan BBM bersubsidi di lapangan," ujarnya.
Disinggung masih banyak pemilik kendaraan yang tidak mendaftar, masih menurut Usior, hal itu ada berbagai penyebab, salah satunya perizinan kir kendaraan sudah habis sehingga perlu melakukan kir kendaraan di Dishub setempat.
Pantauan Antara hingga Jumat sore pukul 17.30 WIT, sejumlah kendaraan truk dan angkutan umum masih lancar membeli BBM bersubsidi meski harus dalam kondisi mengantre.