Jayapura (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua mengimbau seluruh kepala daerah melakukan pemantauan dan koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan kondisi cuaca ekstrem yang akan berlangsung hingga awal tahun mendatang.
Kepala BPBD Papua Wiliam Manderi di Jayapura, Rabu, mengatakan kategori cuaca ekstrem sudah mulai pada Oktober lalu hingga Februari 2023 sehingga perlu kewaspadaan pejabat di kabupaten/kota.
“Memang sesuai dengan informasi dari BMKG bahwa mulai dari Oktober, Desember sampai dengan awal tahun dan Februari 2023 itu masuk cuaca ekstrem beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Papua,” katanya.
Ia mengatakan cuaca ekstrem berpotensi terjadi bencana, seperti tanah longsor serta rob.
“Oleh sebab itu dengan selalu meng-update informasi tersebut dapat menjadi perhatian dan kewaspadaan daerah-daerah yang sering terjadi bencana untuk itu mitigasi sangat penting dilakukan,”ujarnya.
Dia menjelaskan pentingnya meminimalisasi dampak bencana, apalagi 65 persen bencana di Papua berupa bencana hidrometeorologi dengan penanganan yang membutuhkan kerja sama yang mantap.
“Dengan kerja sama yang baik maka akan menghasilkan informasi yang akurat serta memberikan kesiapsiagaan karena potensi-potensi ini tetap akan menjadi dampak dalam kehidupan masyarakat,” katanya.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat agar berhati-hati dalam melakukan aktivitas yang dapat memicu terjadinya kebakaran, apalagi menjelang Natal dan Tahun Baru 2023 perlu meningkatkan kewaspadaan lingkungan sekitar.