Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Papua berharap kajian diseminasi 2023 dengan tema "Peluang Pengembangan Ekonomi Hijau di Papua" dapat mendorong sumber pertumbuhan baru untuk memperkuat struktur ekonomi di Tanah Papua.
Kepala Bank Indonesia Provinsi Papua Juli Budi Winantya di Jayapura, Jumat, mengatakan kegiatan kajian seperti ini sangat penting dilakukan pihaknya berharap struktur perekonomian jadi lebih kuat di mana sumber pertumbuhan semakin beragam.
“Sehingga pertumbuhan akan berkelanjutan dan inklusif, penyerapan tenaga kerja juga diharapkan akan lebih tinggi,” katanya.
Menurut Juli, apalagi kini sangat seusai dengan adanya pembentukan tiga provinsi di Daerah Otonomi Baru (DOB) dengan begitu masing-masing provinsi perlu mengoptimalkan sumber-sumber pertumbuhan.
“Pertumbuhan baru yang fokus kajian 2023 adalah pengembangan pariwisata, di mana beberapa destinasi utama potensial seperti wisata maritim di Nabire dan Biak bisa dikembangkan destinasi wisata utama bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,” ujarnya.
Dia menjelaskan untuk itu sangat penting kajian tersebut dilakukan sebagai upaya dalam pengembangan ekonomi sehingga dibutuhkan diseminasi pengembangan sumber pertumbuhan baru yang memperkuat pondasi ekonomi Papua.
“Kajian bersama kami dan ISEI Papua pada 2022 yang lalu mengangkat tema terkait penggunaan kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan dengan mengambil contoh di Kabupaten Asmat, Kota Agats, menjadi obyek penelitian karena penggunaan kendaraan listrik yang masif oleh masyarakat,” katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap juga melalui kajian tersebut mendapatkan respon positif sehingga koordinasi akan semakin kuat dengan begitu dapat mengambil langkah-langkah yang lebih konkret dan bisa diwujudkan.