Komandan Satgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani kepada ANTARA, Jumat mengakui, identifikasi dilakukan untuk mengetahui apakah video dan foto-foto yang beredar itu baru atau lama.
Tim juga masih terus melakukan pencarian terhadap lokasi dimana KKB menahan sandera yang berprofesi sebagai pilot Susi Air.
Pilot Philip Mark Mahrtens disandera sejak tanggal 7 Februari lalu sesaat setelah mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
KKB pimpinan Egianus Kogoya juga membakar pesawat Pilatus milik Susi Air, jelas Kombes Faizal.
Faizal yang juga menjabat sebagai Dikrimum Polda Papua mengaku, pihaknya sudah memperluas pencarian tidak saja di wilayah Kabupaten Nduga tetapi sudah sampai ke Kabupaten Lanny Jaya.
Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda keberadaan pilot Philip sehingga diduga Egianus Kogoya dan kelompoknya menyembunyikan sanderanya dengan berpindah-pindah, jelas Kombes Faizal.
Faizal yang juga menjabat sebagai Dikrimum Polda Papua mengaku, pihaknya sudah memperluas pencarian tidak saja di wilayah Kabupaten Nduga tetapi sudah sampai ke Kabupaten Lanny Jaya.
Namun sejauh ini belum ada tanda-tanda keberadaan pilot Philip sehingga diduga Egianus Kogoya dan kelompoknya menyembunyikan sanderanya dengan berpindah-pindah, jelas Kombes Faizal.
Dalam video yang tersebar di media sosial pilot Philips menyatakan dirinya akan dibebaskan bila bangsa Indonesia memberikan kemerdekaan kepada bangsa Papua Barat, dan meminta PBB untuk memediasi Indonesia dan Papua agar segera membebaskan dirinya.
Video yang berdurasi kurang dari satu menit nampak pilot Philip mengenakan jaket berwarna biru didampingi Egianus Kogoya dan anggota KKB lainnya yang membawa senjata laras panjang dan pendek serta senjata tradisional.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim Satgas Damai Cartenz identifikasi keaslian video pilot Susi Air