Biak (ANTARA) - USAID kolaborasi mendorong penguatan kapasitas wartawan di enam provinsi Tanah Papua dengan mengedukasi implementasi otonomi khusus Papua untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat orang asli Bumi Cenderawasih.
Chief of Party USAID Kolaborasi Caroline Tupamahu di Biak, Jumat mengatakan program tersebut merupakan hasil desain bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Kementerian Dalam Negeri yang didanai United States Agency for International Development (USAID).
"Dan program kolaborasi diimplementasikan selama 2022–2027 dilakukan Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama mitra di antaranya International NGO Forum on Indonesia Development (INFID) dan Kitong Bisa Foundation (KBF)," katanya.
Menurut Caroline, program kolaborasi ini sebagai upaya untuk memperbarui pemahaman media lokal tentang pemahaman otonomi khusus diharapkan memberikan peluang untuk memperkuat pengetahuan dan informasi dalam bidang jurnalistik.
"USAID Kolaborasi adalah sebuah program bertujuan meningkatkan percepatan kesejahteraan Orang Asli Papua (OAP) yang dilakukan dengan cara mengoptimalkan implementasi otonomi khusus di Tanah Papua melalui tata Kelola pemerintahan yang baik," ujarnya.
Dia menjelaskan peningkatan kapasitas media lokal dirancang untuk memperdalam pemahaman media tentang Otsus di Papua.
“Kegiatan ini bentuk komitmen USAID Kolaborasi mendorong peran aktif media sebagai partner dalam mengedukasi dan mengawal implementasi Otsus demi kesejahteraan masyarakat di Tanah Papua," katanya lagi.
Dia menambahkan dengan demikian, media diberikan kesempatan untuk memperbaharui informasi mengenai isu pembangunan daerah berkaitan dengan Otsus.
"Kami berharap ke depan media bisa semakin berperan dalam pengawasan serta mengawal Otsus untuk mengoptimalkan manfaatnya bagi kesejahteraan masyarakat khususnya orang asli Papua," ujarnya lagi.
Caroline juga menjelaskan selama ini WVI, telah bekerja sama dengan lembaga donor, pemerintah, mitra kerja, pemuka agama, relawan, tokoh publik dan media untuk menghadirkan dunia yang lebih baik bagi anak-anak.
Di antaranya, peningkatan kesehatan, perlindungan anak, pendidikan, ekonomi, penguatan kebijakan respons bencana serta terus melakukan inovasi program berbasis teknologi digital untuk masyarakat dan mitra kerja.
Bahkan, WVI juga memperjuangkan keterlibatan perempuan dan penyandang disabilitas.
“Kita minta keterlibatan teman-teman media untuk melakukan sosialisasi tentang hak masyarakat OAP dan melakukan assesment dengan Pemda di empat DOB Papua,” katanya.
Head of Publik Engagement WVI Yuventa memberikan apresiasi atas partisipasi media di Papua untuk membantu edukasi Otsus Papua.
Dia mengakui, Otsus pada umumnya berdampak untuk kesejahteraan masyarakat orang asli Papua sehingga perlu kolaborasi dengan melibatkan semua pihak termasuk media.
Gathering media kolaborasi berlangsung di Biak 16-18 Maret 2023 diikuti 34 wartawan dari enam provinsi yakni Provinsi Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat dan Provinsi Papua Barat.
Berita Terkait

USAID Kolaborasi beri pelatihan kebijakan bagi 20 warga asli Papua
Sabtu, 8 Oktober 2022 3:20

Pemprov Papua mengapresiasi WVI beri ruang diskusi bagi pemerhati warga
Rabu, 14 Desember 2022 22:29

WVI harap Otsus beri keberpihakan terhadap perempuan dan kaum rentan
Rabu, 14 Desember 2022 12:55

Lokakarya HPI Papua hasilkan lima program unggulan
Selasa, 1 Maret 2022 16:04

VWI membantu masker N-95 untuk RSUD Wamena
Selasa, 23 November 2021 3:33

WVI bantu APD puskesmas dan tim COVID-19 Jayawijaya
Kamis, 14 Oktober 2021 16:47

Yayasan Dokter Peduli-WVI berikan pengobatan gratis 400 warga Jayawijaya
Jumat, 8 Oktober 2021 4:37

Presiden Jokowi minta masyarakat Papua awasi penggunaan anggaran pembangunan
Selasa, 21 Maret 2023 18:00