Kepala BNN Kabupaten Jayapura Arianto kepada ANTARA, Kamis, mengakui kesembilan pelajar ditangkap pada Senin (3/4) saat sedang mengisap rokok ganja secara bergantian di Sentani.
Awalnya anggota BNN curiga saat melihat sekelompok pelajar yang sedang mengisap rokok secara bergantian di sekitar pertokoan di Sentani.
Karena curiga, katanya, maka kesembilan pelajar yang duduk di kelas XII SMA itu dibawa ke Kantor BNN Kabupaten Jayapura untuk dimintai keterangan, sekaligus diperiksa urine yang hasilnya semua positif.
Ia mengatakan sembilan pelajar itu ditangkap pada Senin (3/4) di sekitar pertokoan di kawasan Sentani. Selain positif, katanya, ditemukan ganja sekitar satu gram.
Ia mengatakan sembilan pelajar itu ditangkap pada Senin (3/4) di sekitar pertokoan di kawasan Sentani. Selain positif, katanya, ditemukan ganja sekitar satu gram.
Dia mengatakan rehabilitasi dilakukan dengan cara wajib hadir ke Kantor BNN di Sentani sesuai jadwal selama tiga bulan.
Keputusan dilakukannya rehabilitasi setelah terlebih dahulu melakukan asesmen terhadap mereka dengan menghadirkan guru dan orang tua para pelajar, paparnya.
Ketika ditanya asal ganja yang digunakan para pelajar, Arianto mengaku belum dapat dipastikan karena masih dilakukan penyelidikan.
"Penyidik masih melakukan penyelidikan terkait asal ganja yang mereka gunakan, " jelas Arianto.