Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Dinas Pendidikan Perpustakaan dan Arsip Papua Laurens Wantik kepada Antara di Jayapura Sabtu, mengatakan ribuan mahasiswa asal Papua penerima beasiswa ADIK itu tersebar di 97 perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Mahasiswa penerima ADIK asal Papua saat ini menuntut ilmu di berbagai kota pendidikan di antaranya di Lokseumawe, Bandung, Surabaya, Bogor, Bali, Jakarta, Kupang, Ambon, Makassar dan Manado.
Setiap tahun Papua mendapat kuota sekitar 400 orang namun untuk tahun 2022 lalu yang lolos sebanyak 315 orang.
Untuk tahun 2023 baru akan dilakukan penjaringan pertengahan bulan April.
"Program ADIK ditujukan untuk pelajar asli Papua yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," kata Wantik.
Selama melanjutkan perkuliahan, mereka diberikan asuransi kesehatan selama kuliah sebesar Rp 10 juta, biaya pendidikan dan bulanan masing-masing sebesar Rp 1,5 juta.
"Program ADIK ditujukan untuk pelajar asli Papua yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi," kata Wantik.
Selama melanjutkan perkuliahan, mereka diberikan asuransi kesehatan selama kuliah sebesar Rp 10 juta, biaya pendidikan dan bulanan masing-masing sebesar Rp 1,5 juta.
"Bidang studi yang paling banyak diminati adalah sosial politik, ekonomi dan sains yang di dalamnya meliputi kedokteran dan teknik," kata Laurens Wantik.*