Biak (ANTARA) - Potensi sumber daya alam bernilai ekonomi produktif dimiliki warga wilayah terluar, terdepan dan tertinggal (3T) Pulau Mapia, Kabupaten Supiori, Papua, dapat dikelola bersama dengan wadah koperasi.
"Koperasi dapat menjadi salah satu unit usaha untuk mengelola potensi perikanan,kopra dan peternakan ayam petelur untuk warga di pulau terluar Mapia," ujar Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kabupaten Supiori Edy Rahmat di Biak, Jumat.
Ia mengatakan, saat wilayah terluar Mapia menjadi bagian administrasi pemerintahan Kabupaten Biak Numfor pada 2003 sudah terbentuk koperasi Mapia Pasifik yang memasarkan kopra dan hasil perikanan.
Dia berharap, dengan adanya potensi ekonomi pulau terluar Mapia seperti kopra, kehutanan, perikanan, peternakan ayam petelur dan usaha produktif lainnya dapat dikelola koperasi kembali sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Sebelumnya, Kepala Kampung Mapia C.Msen berharap usaha peternakan ayam petelur yang dibantu Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk warga kampung Mapia dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga.
"Bantuan 100 bibit ayam petelur sudah dikelola warganya di pulau Mapia. Saya, harap dengan perawatan yang baik sehingga bisa dipanen telurnya," kata Kades Msen.
Ia mengatakan, bantuan sosial bibit ayam petelur merupakan program pemberdayaan ekonomi keluarga yang dilakukan Kementerian Sosial RI.
Melalui bantuan bibit ayam petelur, lanjut Msen, yang dikelola warga Mapia dapat terus berkembang hingga bisa dipanen telurnya.
"Dengan usaha peternakan ayam petelur berkembang dapat mendatangkan pendapatan uang buat keluarga," harapnya.
Berdasarkan data bantuan sosial program 100 bibit peternakan ayam petelur, penyuling air bersih, listrik solar Cell,kompor biomasa, peralatan pendidikan,alat kesehatan dan bantuan bibit tanaman secara keseluruhan senilai Rp1,7 miliar disalurkan Mensos Tri Rismaharini pada Ekspedisi Kebangsaan Kementerian Sosial RI di pulau terluar Mapia 11-13 September 2023.