Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyebut realisasi panen padi sepanjang Januari-September 2023 daerah itu mencapai 43.037 hektare atau turun sekitar 1.727 hektare (3,86 persen) jika dibandingkan dengan periode sama pada 2022 mencapai 44.763 hektare.
Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina, di Jayapura, Senin, mengatakan berdasarkan hasil survei menggunakan metode Kerangka Sampel Area (KSA) puncak panen padi pada 2023 terjadi Maret tahun ini, berbeda pada 2022 yang terjadi pada April dengan luas panen mencapai 6.963 hektare.
"Namun demikian puncak panen pada Maret 2023 relatif lebih tinggi atau meningkat sekitar 2.899 hektare atau 71,31 persen bila dibandingkan Maret 2022," katanya pula.
Menurut Helena, sementara untuk potensi luas panen pada Oktober hingga Desember 2023 sekitar 6.286 hektare, dengan demikian total luas panen sepanjang tahun ini diperkirakan sebesar 49.323 hektare atau turun sekitar 419 hektare (0,84 persen) jika dibandingkan luas panen padi pada 2022 sebesar 49.742 hektare.
"Produksi padi di Provinsi Papua sepanjang Januari hingga September 2023 diperkirakan sebesar 174.656 ton atau mengalami peningkatan sekitar 806 ton (0,46 persen) dibandingkan Januari-September 2022 sebesar 173.850 ton," ujarnya.
Dia menjelaskan berdasarkan pengamatan hasil tumbuh padi pada hasil survei KSA September 2023 potensi produksi padi sepanjang Oktober-Desember 2023 ialah sebesar 25.459 ton, dengan demikian total produksi padi tahun ini diperkirakan sebesar 200.115 ton atau meningkat sebanyak 6.172 ton (3,18 persen) dibandingkan 2022 yang sebesar 193.943 ton.
Ia menyebutkan produksi padi tertinggi pada 2023 terjadi pada Maret, berbeda dengan 2022 yang terjadi pada April, sementara produksi padi terendah diperkirakan akan terjadi pada Desember 2023.
Dia menambahkan jika produksi padi dikonversi menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk di daerah itu, maka produksi padi sepanjang Januari hingga September 2023 diperkirakan setara dengan 99.720 ton beras atau meningkat sebesar 4.61 ton (0,45 persen) bila dibandingkan Januari-September 2022 sebesar 99.266 ton.
"Potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember 2023 ialah sebesar 14.537 ton, dengan demikian total produksi beras pada 2023 diperkirakan sekitar 114.263 ton atau meningkat sebesar 3.524 ton (3,18 persen) dibandingkan produksi beras pada 2022 sebesar 110.739 ton," katanya lagi.
Sementara itu, untuk produksi beras tertinggi pada 2023 terjadi pada Maret, yaitu sebesar 15.892 ton, sementara produksi beras terendah diperkirakan terjadi pada Desember 2023 yaitu sebesar 1.109 ton.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BPS Papua sebut panen padi Januari-September 2023 turun 1.727 hektare
Berita Terkait
BPS sebut China negara tujuan ekspor terbesar di Papua
Selasa, 17 Oktober 2023 1:44
BPS Papua sebut Mimika miliki 18 ribu muatan usaha
Rabu, 4 Oktober 2023 16:01
BPS sebut ekspor Papua naik 181,19 persen di Agustus 2023
Jumat, 15 September 2023 17:54
Penjabat Gubernur Papua Ridwan minta BPS sampaikan data valid secara periodik
Selasa, 12 September 2023 5:01
BPS: Ekspor Papua enam negara meningkat 44,14 persen
Kamis, 17 November 2022 6:27
BPS: Nilai tukar petani Papua naik 0,10 persen pada Juni 2022
Sabtu, 2 Juli 2022 7:04
BPS:rasio jenis kelamin kabupaten/kota selaras dengan provinsi
Senin, 13 Desember 2021 17:27
BPS: Ekspor Provinsi Papua 335,90 juta dolar AS pada Juli 2021
Rabu, 18 Agustus 2021 21:38