Jayapura (ANTARA) - Bursa Efek Indonesia (BEI) Provinsi Papua menyebutkan jumlah investor pasar modal mencapai 81.839 sampai dengan Desember 2023, dengan nilai transaksi mencapai Rp4,1 triliun.
Kepala BEI Papua Kresna Aditya Payokwa, di Jayapura, Rabu, mengatakan saat ini terdapat total galeri investasi sebanyak 25 galeri yang tersebar di seluruh tanah Papua.
“Pada akhir Desember 2023 kami ada penambahan investor 17.851 investor pasar modal baru dengan persentase 29 persen,” katanya pula.
Menurut Kresna, meski mengalami pertumbuhan investor, namun dari sisi transaksi mengalami penurunan sepanjang 2023 sebesar Rp4,1 triliun, jika dibandingkan 2022 sekitar Rp7 triliun.
“Penurunan tersebut dikarenakan faktor makro dan mikro, perang dagang serta melihat kondisi geopolitik yang belum stabil, sehingga berdampak pada transaksi di pasar modal,” ujarnya lagi.
Dia menjelaskan penambahan investor tersebut masih didominasi oleh usia produktif yakni 17-30 tahun, kemudian ada juga 31-40 tahun yakni 25 persen, dan sisanya 40 tahun ke atas.
“Meski begitu pada 2024 kami tetap gencar mengajak masyarakat di Papua, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah agar mendaftarkan diri menjadi investor,” katanya pula.
Dia mengimbau masyarakat yang ingin belajar berinvestasi agar datang ke sekolah pasar modal dan memulai investasi dengan memperhatikan jenis investasi.
“Kami mengimbau seluruh masyarakat agar tidak sembarang berinvestasi, namun pilihlah investasi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), untuk itu jika ingin berinvestasi silakan datang ke kantor atau mengikuti sekolah pasar modal,” ujarnya lagi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BEI Papua: Hingga Desember 2023 ada 81.839 investor pasar modal